Minggu, 29 Januari 2023 | By: namakuameliya

Diskriminasi sosial dalam masyarakat mesir : Kajian Sosiologi Sastra Terhadap Novel “Imarat Ya’qubyan “ Karya Alaa Al- Aswany

 

Diskriminasi sosial dalam masyarakat mesir  :  Kajian Sosiologi Sastra Terhadap Novel “Imarat Ya’qubyan “  Karya Alaa Al- Aswany

A.          Latar belakang masalah

Sastra adalah sebuah ciptaan / karya seorang seniman[1]. Menurut teeuw sastra berasal dari bahasa sangsekerta yaitu ”sas” berarti mengarahkan,  mengajar,  memberi petunjuk/ intruksi sedangkan “tra” berarti alat atau sarana,  jadi secara leksikal sastra berarti kumpulan alat untuk mengajar,  buku petunjuk atau buku pengajaran yang baik.[2]Karya sastra adalah sebuah struktur yang sangat kompleks. Dalam hubungannya dengan kehidupan,  sastra adalah ekspresi kehidupan manusia yang tidak lepas dari akar masyarakatnya. Kendati demikian,  sastra tetap diakui sebagai sebuah ilusi atau khayalan dari kenyataan.Sastra tidak akan semata-mata menyodorkan fakta secara mentah. Sastra bukan sekedar tiruan kenyataan melainkan kenyataan yang telah ditafsirkan. Kenyataan tersebut bukan berupa jiplakan yang kasar,  melainkan sebuah refleksi halus dan estetis.[3]

Secara umum karya sastra dibagi menjadi dua yaitu sastra imajinatif  dan non imajinatif. Karya sastra non imajinatif adalah sastra yang diciptakan berdasarkan fakta/kenyataan yang terjadi sebenarnya yang di tuangkan dengan imajinasi. Contohnya  esai,  kritik,  sejarah,  memoar atau memory,  biografi dan auto biografi.[4] Sedangkan sastra imajinatif adalah karya sastra yang diciptakan berdasarkan imajinasi pengarang contohnya pusi,  drama. Cerpen novel dan sebagainya. Novel dalam bahasa inggris disebut novel,  dalam bahasa itali disebut novella dan dalam bahasa jerman disebut novelle, [5]dari ketiga pengertian diata smengandung makna yang sama dalam istilah indonesia novelet yang berarti sebuah karya fiksi. Novel merupakankaryafiksiyang menawarkansebuahdunia, .[6]dari beberapa pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa novel adalah karangan yang panjang yang berbentuk prosa dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

Sastra merupakan hasil ciptaan manusia.  Hubungan masyarakat dan sastra merupakan hubungan struktural,  bukan artifisial,  bukan juga arbitrer.[7] Selain itu karya sastra membangun dunia melalui kata-kata sebab kata-kata memiliki energi,  melalui energi itulah terbentuk citra tentang dunia tertentu,  sebagai dunia yang baru.[8]

Sastra merupakan cerminan masyarakat. Melalui karya sastra,  seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Dalam hal tersebut sosiologi mengambil peranan penting dalam penelitian ini sosiologi sastra sendiri adalah ilmu yang bertujuan untuk untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai hubungan antara pengarang,  karya sastra,  dan masyarakat. Analisis dengan menggunakan sosiologi sastra bukan bermaksudmenjadikan suatukarya sastra menjadi sebuah fakta akan tetepi meningkatkan pemahaman terhadap sastra tentang kaitannya dengan masyarakat.[9]

pergaulan utama manusia adalah pergulatan untuk memenuhi kebutuhan materialnya. Pergulatan itu membawa manusia berhadapan dengan alam sebagai sumber pemenuhan kebutuhan. Agar alam dapat menjadi sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya,  manusia dituntut untuk melakukan transformasi terhadap alam. Usaha-usaha transformasi tersebut membuahkan teknologi dan hubungan-hubungan sosial.[10] Seperti yang dikemukakan oleh  sosiolog  Marx  tentang kelas-kelas ekonomi yang kemudian menelurkan efek-efek besar terhadap kehidupan sosial  ekonomi  masyarakat. Hal ini disebabkan penguasaan- penguasaan kelas sosial tertentu hingga akhirnya membuat  penyimpangan dan Diskriminasi kaum borjuis terhadap kaum ploretar.  Hal ini membuat penulis merasa sangat perlu untuk mengkaji hal tersebut dengan menggunakan objek sebuah novel yang kontroversial. Penulis berusaha membangkitakan teori sosiologi  dengan menitik beratkan penelitian ini terhadap Diskriminasi  sosialnya terhaap masyarakat mesir yang dikaji melalui sebuah karya sastra.

Jika berbicara  tentang kaitan antara sastra dan masyarakat  maka sudah pasti persoalan manusia itu banyak sekali yang dibahas di dalam novel,  sebagai gambaran dari perbuatan atau kehidupan sosial masyarakat sehari-hari. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra. Jhonson mengatakan bahwa novel mempresentasikan suatu gambaran yang jauh lebih realistik mengenai kehidupan sosial. Ruang lingkup novel sangat memungkinkan untuk melukiskan situasi lewat kejadian atau peristiwa yang dijalin oleh pengarang atau melalui tokoh-tokohnya.[11]

 salah satu novel yang membicarakan tentang sosial adalah novel Imarat Ya’qubyan,  alasan penulis menganalisis novel ini karena penulis novel terebut yaitu  Alaa al Aswany  merupakan seorang novelis yang juga berprofesi sebagai dokter gigi sekaligus politikus yang lahir di mesir pada tahun 1957. Alaa al-Aswany merupakan 500 orang muslim paling berpengaruh didunia, tempat praktik pertamanya terletak di apartemen yacoubian. Novel Imarat Ya’qubyan merupakan novel keduanya yang telah di filmkan pada tahun 2006 dan telah diputar diberbagai festival film internasional terkemuka,  termasuk di jerman dan prancis  sudah diterjemahkan kedalam 20bahasadiantaranya yaitu Inggris, Prancis,  Italia,  Spanyol, Jerman,  Belanda,  Swedia,  Turki,  Indonesia dan sebagainya. NovelApartemen Yacoubian merupakan novel terjemahan bahasa arab yang berjudul “Imarat Ya’qubyan” sebuah novel yang berlatarkan sebuah kota bernama kairo,  mesir,  menceritakan kehidupan   para penghuni sebuah apartemen di  sudut kota kairo. Penulis   memulainya dengan sedikit riwayat distrik tempat apartemen itu dibangun, riwayat harumnya hingga keterpurukannya, serta kehidupan beberapa penghuninya. Satu per satu kita diajak   mengikuti kehidupan para penghuni dan interaksi.   Sebagian diantaranya diselipkan ideologi  paham politik,  ideology dan mencoba mengajak para kaum muslimin untuk membela agama.

Novel ini mempunyai  latar penghuni  Apartemen Yacoubian akan tetapi didalam penulisannya sang penulis menghadirkan berbagai cerita yang kemudian berkembang dan saling berkaitan. Dari penggalan kata-kata diatas,  novel tersebut memliliki unsur-unsur yang pentingdanmenarikuntukditeliti,  diantaranyayaitumengenai analisis sosialnya, yang mana dalam novel tersebut banyak disinggung tentang latar belakang sosial yang sangat beragam. Dalam penelitian  ini penulis memfokuskan penelitiannya terhadap nilai sosial.

Krisis demi krisis yang melanda ekonomi mesir setelah revolusi mengakibatkan bantak kaum proletar menjadi budak dan kaum borjuis menguasai sector-sektor  ekonomi Negara mesir.  Kegagalan ekonomi  dalam melahirkan kesejahteraan mendorong manusia untuk mencari jalan keluar dengan cara-cara yang tidak manusiawi. Menurut Hamilton dan carmicheal , terdapat 2 bentuk diskriminasi yaitu diskriminasi individual ( mikro ) dan institutional ( maksro). Sedangkan Pettigrew membedakan diskriminasi menjadi  diskriminasi langsung dan diskriminasi  tidak langsung. Diskriminasi langsung adalah tindakan yang membatasi wilayah tertentu untuk etnik lain, seperti pemukiman , jenis pekerjaan , fasilitas umum dan semacamnya. Sedangkan diskiriminasi tidak langsung adalah dilaksanakan melalui  penciptaan kebijakan/peraturan yang menghalangi ras/etnik tertentu. Menurut Zastrow, diskriminasi merupakan factor yang merusak kerjasama antara manusia  maupun komunikasi duiantara mereka. Doob lebih jauh mengakui , diskriminasi merupakan prilaku   yang ditujukan untuk  mencegah suatu kelompok , atau membatasi kelompok lain yang berusaha memiliki atau mendapatkan  sumber daya . prasangka  dipandang sebagai ideology, dan diskriminasi adalah terapan ideology tersebut.[12]

Pentingnya mengkaji Diskriminasi sosial dalam novel imarat ya’qubyan adalah karena dalam novel imarat Ya’qubyan banyak sekali terkandung masalah-masalah sosial yang meliputi masalah sosial ekonomi,  keagamaan dan masalah politik yang semuanya didasari oleh tindak prilaku diskriminasi antara kaum penguasa ( borjuis ) dan kaum budak ( ploretar) . Pada akhirnya prilaku diskriminasii itu menjadi motivasi dan stabilitas kepribadian para perilakunya sehingga muncul berbagai gerakan-gerakan pemberontakan.[13]penulis mencoba mengungkapkan Diskriminasi  sosial yang mencakup Diskriminasi Keagamaan yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia  seperti kehidupan agama kehidupan bermasyarakat dan lingkungan sosial,  Diskriminasi ekonomi yaitu  segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau kebutuhan ragawi manusia mencakup kelas-kelas ekonom dan lain sebagainya. Oleh karena itu judul daripenelitian ini adalah  

Diskriminasi sosial dalam masyarakat mesir  :  Kajian Sosiologi Sastra Terhadap Novel Imarat Ya’qubyan “  Karya Alaa Al- Aswany

B.  Identifikasi dan rumusan masalah

Penelitian ini dititik beratkan Diskriminasi sosial dalam masyarakat mesir  :  Kajian Sosiologi Sastra Terhadap Novel Imarat Ya’qubyan “  Karya Alaa Al- Aswany. Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah,  maka akan dirumuskan masalah pokok penelitian yang berkisar pada hal-hal sebagai berikut: 

1.Bagaimana kehidupan sosial yang terkandung dalam novel Imarat Ya’qubyan ?

2.Bagaimana Diskriminasi yang terkandung dalam novel Imarat Ya’qubyan ?

3.Bagaimana kehidupan masyarakat mesir  yang terkandung dalam novel  Imarat Ya’qubyan

 

C.  Tujuan dan kegunaan penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.   Untuk menggambarkan dan menguraikan tentang kehidupan sosial yang terkandung dalam novel Imarat Ya’qubyan

2.   Untuk menggambarkan dan menguraikan diskriminasi  yang terkandung dalam novel Imarat Ya’qubyan

3.   Untuk menggambarkan dan menguraikan kehidupan  masyarakat mesir yang terkandung dalam novel Imarat Ya’qubyan

4.   Memberikan gambaran tentang penelitian tesis dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a.    Manfaat teoritis

Novel Imarat Ya’qubyan merupakan novel yang di tulis oleh seorang sastrawan terkenal mesir yaitu Alaa al Aswany yang merupakan novel Internasional best seller. Dengan memperoleh anugrah bestseller dari seluruh dunia sudah pasti novel ini merupakan novel yang sangat menarik ditinjau dari berbagai sisi. Karena alasan itulah penulis mencoba menelitinya.

Dengan demikian penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan bahasa dan sastra khususnya,  dan masukan yang memadai dan representative dalam khazanah budaya bangsa timur tengah

b.   Manfaat praktis

1.   Memperkaya pengkajian dan pengapresian karya sastra khususnya yang berbahasa arab.

2.   Memberikan informasi kepada pembaca tentang nilai-nilai sosial yang terkandung dalam novel Imarat Ya’qubyan.

3.   Ikut berpartisipasi dalam mengatasi kekurangan literatur yang membahas sosiologi sastra dalam karya sastra berbentuk kisah/novel.

4.   Sebagai sumbangan pemikiran pada masyarakat,  khususnya masyarakat akademik yang memiliki minat memperdalam ilmu sosiologi sastra dan pengaplikasiannya dalam karya sastra.

 

D.  Kajian Pustaka

Setelah penulis mencari  di perpustakaan maupun media online penulis belum menemukan sebuah penelitian baik itu tesis, tesis dsb yang menganalisis tentang novel Imarat Ya’qubyan akan tetapi penulis menemukanbeberapa kajian yang menggunakan pendekatan ilmu sosiologi sastra diantaranya yaitu :

Pertama merupakan penelitian Andrey Pranata  tahun 2009 yang merupakan mahasiswa jurusan sastra arab Universitas Sumatra utara yang berjudul Novel Orang - orang Proyek Karya Ahmad Tohari: Analisis Sosiologi Sastradalam penelitian ini,  penulis menggunakan teori sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode membaca heuristik dan hermeneutik  kelebihan dari tesis ini adalah penulis mengungkapkan bagian penting dalam tubuh novel orang-orang proyek yaitu: latar,  alur,  penokohan,  dan tema. Sehingga penulis menguraikan kejadian-kejadian dengan sangat lugas dan jelas. Sedangkan kelemahannya adalah penulis lebihmenitik beratkan pada analisis struktural dibandingkan nilai sosialnya.[14]

Kedua yaitu sebuah karya ilmiah berupa tesis yang ditulis oleh amraini sihotang tahun 2009 yang berjudul Analisis Konflik Sosial Dalam Novel Ma Wara’a Al-Nahri “Kesaksian Sang Penyair” (Pendekatan Sosiologi Sastra ) kelebihan tesis ini penulis membagi sebuah konflik kedalam 4 jenis dan menjelaskannya secara lugas dan semua tokoh didalam novel tersebut yang mengambil andil.[15]

Ketiga Rahmat Kurnia 2003“Ideologi Politik Islam Dalam Novel Gadis Jakarta Karya Najib Kaelani ( Study Sosiologi Sastra)”. Metode yang digunakan yaitu analisis isi dan tujuannya adalah mengetahui ideologi politik islam dengan menelusuri motif alasan munculnya peristiwa dalam teks.

Keempat Muhammad Aji Ahdian “ Al-Ajnihah Al Mutakassirah Karya Khalil Gibran (Kajian Sosiologi Satra)” tahun 2007. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kajian pustaka, identifikasi dan deskriptif dengan pendekatan sosiologi satra. tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor -faktor dan hubungan antara novel dan penulis.

Kelima Engkin Fatimah 2007 “Budaya Partiaki Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol karya Nawal el - Sadawi (Kajian Sosiologi Satra)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya patriaki dan faktor pembentukannya. Metode yang digunakan adalah metode analisis isi.

E.      Kerangka berpikir

“Sosiologi” berasal dari bahasa yunani yaitu dari akar kata “sosio/socius” yang berarti masyarakat dan kata ”logo/logos” yang berarti ilmu. Jadi sosiologi berarti ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan (evolusi) masyarakat,  atau ilmu pengetahuan yang mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antar manusia dalam masyarakat yang bersifat umum,  rasional dan empiris. Dengan kata lain sosiologi sastra adalah penelitian terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan keterlibatan struktur sosialnya,  sehingga penelitian sosiologi sastra,  baik dalam bentuk penelitian ilmiah maupun aplikasi praktis,  dilakukan dengan cara mendetesiskan,  memahami,  dan menjelaskan unsur-unsur karya sastra dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan struktur sosial yang terjadi di sekitarnya.[16]

The sociology of literature,  swingewood mendefinisikan sosiologi sastra sebagai studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat,  studi mengenai lembaga-lembaga dan proses-proses sosial seperti agama,  ekonomi,  politik dan keluarga, yang bersama-sama membentuk apa yang disebut sebagai struktur sosial.[17]

Sosiologi adalah telaah tentang lembaga dan proses sosial manusia yang objektif dan ilmiah dalam masyarakat. Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat,  bagaimana ia berlangsung,  dan bagaimana ia tetap ada. Dengan mempelajari lembaga-lembaga sosial dan segala masalah ekonomi,  agama,  politik dan lain-lain,  yang kesemuanya itu merupakan struktur sosial,  kita mendapatkan gambaran tentang cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya,  tentang mekanisme sosialisasi,  proses pembudayaan yang menempatkan anggota masyarakat di tempatnya masing-masing.[18]

Dalam kaitannya antara sosiologi dan sastra  ada beberapa pendapat yang mengungkapkan tentang hubungan tersebut seperti yang dikemukakan  oleh  Ian Watt dalam sosiologi sastra yang  harus dipelajari meliputi konteks sosial pengarang,  sastra sebagai cerminan masyarakat,  genre sastra dan sastra yang menampilkan kehidupan masyarakat sedangkan konsep sosiologi sastra menurut Wellek dan Waren dalam sosiologi sastra melibatkan sosiologi pengarang,  sosiologi karya dan sosiologi pembaca. [19]

Jhonson membagi teori sosiologi mengenai masyarakat menjadi 2 macam yaitu teori klasik tokohnya adalah August Comte,  KarlMarx,  Emile Durkheim,  Max Webber,  Georg Simmel. dan teori modern tokohnya adalah George Herbert Mead,  George Homans,  Talott Persons dll. Teori klasikyang berasal dari August Comte mengemukakan bahwasanya perkembanganmasyarakat akan melalaui 3 fase yaitu tahap teologis,  tahap metafisik dan tahap positif. Berbagai fase tersebut menyatakan diri dalam organisasi sosial. Tahap pemikiran teologis menyatakan diri pada organisasi sosial militeristik dengan legitimasi agama. Tahap pemikiran kedua menyertakan diri pada organisasi sosial yang didasarkan padahukum atauyang sering disebu dengan tindak politik. Organisasi sosial yang  memanifestasikan tahap pemikiran fase ketiga adalah organisasi sosial yang industrial,  yang ditopang oleh penemuan-penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa disebut dengan tindakan  ekonomi.[20]

Pendekatan sosiologis tentang agama diperkenalkan oleh Emie Durkheim (1858-1917)  Agama menurut Durkheim, agama merupakan proyeksi pengalaman sosial[21] atau agama merupakan institusi penting yang menopang integrasi sosial. Gagasan mengenai yang suci dalam agama,  sesuatu yang berbeda dari yang keseharian,  sesuatuyangmelampaui dunia keseharian yang nyata, merupakan simbol dari keberadaan kolektivitas yang transenden,  yang mengatasi dunia pengalaman keseharian.[22] Werner Stark membagi sosiologi agama menjadi sosiologi Agama Makro,  sosiologi agama mikrodan sosiologi agama umum.[23]

Miriam Budiarjo mengemukakan bahwa konsep dari politik adalah negara,  kekuasaan,  pengambilan keputusan,  kebijaksanaan dan pembagian atau alokasi.  Miriam Budiarjo menjelaskan bahwasanya politik adalah segala kegiatan dalam sistem negara yang menyangkut proses menentukan tujuan –tujuan yang perlu ditentukan dengan kebijaksanaan dan kebijaksanaan itu perlu memiliki kekuasaan/kewenangan yangbaik untukmembina kerjasama maupun untuk menyelesaikan konflik yang timbul. [24]

Marx menganggap perkembangan intelektual manusia  ditentukan oleh kondisi material kehidupan manusia.  Menurut Marx,  pergulatan utama manusia adalah pergulatan untuk memenuhi kebutuhan materialnya. Pergulatan itu membawa manusia berhadapan dengan alam sebagai sumber pemenuh kebutuhan.Hubungan-hubungan sosial yang terbangun  dalam proses dan lingkungan  produksi / hubungan antara dua kelompok sosial disebut dengan kelas sosial. Kelas sosial adalah pengelompokan sosial dan sekaligus pebagian kerja yang didasarkan pada pemilikanatau penguasaan atas alat –alat produksi. Tokoh – tokoh yang berperan penting dalam pencetusan istilah ekonomi yaitu karl marx,  marx webber dan Emile Durkheim.[25]

F.     Hipotesis

Dalam novel Imarat Ya’qubyan terdapat berbagai prilaku – prilaku sosial yang bermacam – macam. Bergulatan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi membuat pelakunya bekerja keras untuk mendapatkan apa yang di inginkan. Penulis melihat ada beberapa prilaku masyarakat mesir yang menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang di inginkan. Kaumborjuis   mendominasi kehidupan ekonomi di mesir sehingga pada akhirnya kaum ploretar menjadi budak. Penulis merasa perlu meneliti diskriminasi apa saja yang terdapat dalam ovel imarat ya’qubyan karya ala al-aswany.

G. Langkah-Langkah Penelitian

1.   Metode penelitian

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Content Analisys (analisis isi). Yaitu penelitian yang bersifat pembahasan  mendalam terhadap isi suatu informasi  tertulis atau tercetak dalam media. Pelopor analisis isi adalah Harold dalam hal ini penulis  menganalisis nilai-nilai sosial  dalam teks novel Imarat Ya’qubyan karya alaa al aswany.[26]

Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi dalam hal ini sebuah novel berjudulImarat Yaqubyan. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian. Holsti menunjukkan tiga bidang yang banyak mempergunakan analisis isi,  yang besarnya hampir 75% dari keseluruhan studi empirik,  yaitu penelitian sosioantropologis (27, 7 persen),  komunikasi umum (25, 9%),  dan ilmu politik (21, 5%).

Analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut.

1.   Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang terdokumentasi (buku,  surat kabar,  pita rekaman,  naskah/manuscript).

2.   Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data tersebut.

3.   Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan/data-data yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat sangat khas/spesifik.

Dalam  menggunakan metode ini setidaknya dapat diidentifikasi tiga jenis penelitian komunikasi yang menggunakan analisis isi. Ketiganya dapat dijelaskan dengan teori 5 unsur komunikasi yang dibuat oleh Harold D Lasswell,  yaitu who,  says what,  to whom,  in what channel,  with what effect. Ketiga jenis penelitian tersebut dapat memuat satu atau lebih unsur “pertanyaan teoretik” lasswell tersebut.

Pertama,  bersifat,  yaitu detesis isi-isi komunikasi. Dalam praktiknya, hal ini mudah dilakukan dengan cara melakukan perbandingan. Perbandingan tersebut dapat meliputi hal-hal berikut ini.

a.    Perbandingan pesan (message) dokumen yang sama pada waktu yang berbeda. Dalam hal ini analisis dapat membuat kesimpulan mengenai kecenderungan isi komunikasi.

b.   Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama/tunggal dalam situasi-situasi yang berbeda. Dalam hal ini,  studi tentang pengaruh situasi terhadap isi komunikasi.

c.    Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama terhadap penerima yang berbeda. Dalam hal ini,  studi tentang pengaruh ciri-ciri audience terhadap isi dan gaya komunikasi.

d.   Analisis antar-message,  yaitu perbandingan isi komunikasi pada waktu,  situasi atau audience yang berbeda. Dalam hal ini,  studi tentang hubungan dua variabel antara pembicara dan yang diajak bicara.

e.    Pengujian hipotesis mengenai perbandingan message dari dua sumber yang berbeda,  yaitu perbedaan antarkomunikator.

Kedua,  penelitian mengenai penyebab message yang berupa pengaruh dua message yang dihasilkan dua sumber (a dan b) terhadap variabel perilaku sehingga menimbulkan nilai,  sikap,  motif,  dan masalah pada sumber b.

Ketiga,  penelitian mengenai efek message a terhadap penerima b. Pertanyaan yang diajukan adalah apakah efek atau akibat dari proses komunikasi yang telah berlangsung terhadap penerima (with what effect)?

Adapun dalam tahapan penulisannya  penulis mempunyai  tiga strategis penelitian analisis isi.

Pertama,  penetapan desain atau model penelitian. Di sini ditetapkan berapa media,  analisis perbandingan atau korelasi,  objeknya banyak atau sedikit dan sebagainya.

Kedua,  pencarian data pokok atau data primer,  yaitu teks itu sendiri. Sebagai analisis isi maka teks merupakan objek yang pokok bahkan terpokok. Pencarian  dilakukan dengan menggunakan coretan – coretan pembagian antara berbagai situasi. Pengamatan tertentu yang sengaja dibuat untuk keperluan pencarian data tersebut.

Ketiga,  pencarian pengetahuan kontekstual agar penelitian yang dilakukan tidak berada di ruang hampa,  tetapi terlihat kait-mengait dengan faktor-faktor lain.

Dalam hal ini penulis akan menganalisis isi dari novel Imarat Yaqubyankarya Alaa Al Aswany pertama-tama dengan mengsekte -sektekan kedalam nilai- nilai sosial  yang kemudian di analisis dengan menggunakan ilmu sosiologi sastra

2.   Langkah-langkah penelitian

Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a.    Penentuan sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Imarat Ya’qubyan karya Alaa Al Aswany terbitan serambi.

b.   Penentuan jenis data

Data dalam penelitian ini adalah teks/wacana yang terkandung dalam novel imarat ya’qubyan.

c.    Teknik pengumpulan data penelitian

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknikkepustakaan (library research) yaitu penelitian yang digunakan,  dilaksanakan dengan menggunakan studi kepustakaan,  baik berupa buku,  catatan,  maupun laporan hasil penelitian.  Teknik ini digunakan,  karena jenis penelitiannya  merupakan penelitian kualitatif.

Tahapan-tahapan yang ditempuh adalah:

1)   Membaca dan mempelajari novel Imarat Ya’qubyan secara berulang-ulang.

2)   Mengumpulkan dan mengidentifikasikan data-data serta literatur yang dianggap berhubungan dengan nilai sosial yang berupa nilai agama,  nilai ekonomi dan nilai politik.

3)   Melakukan pembacaan dan pencatatan berulang-ulang terhadap data dan menandai data/teks kedalam nilai sosial yangberupa nilai ekonomi,  nilai Politik dan nilai Agama.

4)   Mendetesiskan data-data dan literatur serta menyusunnya secara sistematis dalam bentuk laporan awal.

d.   Analisis Data Penelitian

Data yang berupa teks/wacana yang telah terkumpul kemudian dianalisis menjadi kelompok –kelompok sosial yaitu Agama,  Ekonomi dan Politik yang kemudian dikaji dengan pendekatan sosiologi sastra.

e.    Merumuskan simpulan

Simpulan merupakan proses akhir dari kegiatan penelitian untuk menjawab permasalahan yang terdapat dalam rumusan masalah

H.   Daftar Pustaka

A Teeuw. 1984 “Sastra Dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra” Pustaka Jaya: Jakarta,  Aminuddin,  Pengantar Apresiasi Karya Sastra,  (Bandung: Sinar Baru Algesindo,  2008),

Nurgiyantoro Burhan,  TeoriPengkajianFiksi,  Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2010,  Cet VIII, 

Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra,  Yogyakarta: Pustaka Pelajar,   Edisi Revisi.

Fitra Hakni Batubara.  2009,  ”Nilai Sosiologi Sastra Dalam Khutbah Thariq Bin Ziyad Pada Saat Penaklukan Andalusia” Skripsi Fakultas Sastra,   Universitas Sumatra Utara. 

Guntur Henry Tarigan,  1984.”Prinsip-Prinsip Dasar Sastra “ Bandung : Angkasa.

  Huadayat,  Yusup Asep: 2007 ”Metode Penelitian Sastra” Modul.  Bandung ; Fakultas Sastra Universitas Padjajaran.

Http://Andreyuris.Wordpress.Com ”Analisis Isi ( Content Analysis)”

Http://Remajasampit.Blogspot.ComSatra Imajinatif Dan Sastra Non Imajinatif“

Http://Repository.Usu.Ac.Id/Handle/123456789/13458

Http://Repository.Usu.Ac.Id/Handle/123456789/13342

Van Jan Luxemburg  Pengantar Ilmu Sastra,  Terjemahan Oleh Dick Hartono “ Jakarta,  Gramedia,  1992 Cet VI.

Sumardjo Jakob Dan Saini K.M 1987 “Apresiasi Kesusastraan” Jakarta: Gramedia

Muhardi,  Hasanuddin W. S..2006 ”Prosedur Analisis Fiksi: Kajian Strukturalisme”  Jakarta Citra Budaya Indonesia,

Kutha Nyoman Ratna,  2011 “Paradigma Sosiologi Sastra” Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 

Kutha Nyoman Ratna,  2010 “Sastra Dan Cultural Studies” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sraswati,  Ekarani 2003 “Sosiologi Sastra Sebuah Pemahaman Awal” Malang,   Umm Press.

Soekanto Soerjono, 1990 ”Sosiologi Suatu Pengantar  “ Jakarta,  Rajawali Press.

Bachtiar,Wardi   2010 ”Sosiologi Klasik “ Bandung,   Remaja RosdaKarya.

Semi,Atar   1989  “Kritik Sastra “ Bandung,   Angkasa. 

Suharno,    “Diktat kuliah Sosiologi Politik “ Yogyakarta. FISIP Universitas Negri Yogyakarta.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

OUTLINE

Abstraksi …………………………………………………………………………….……….

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………...

BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………….

1. Latar Belakang Masalah…………………………………………………….…………….

2.  Perumusan Masalah …………………………………………………………….……….

3. Tujuan Penelitian.…………………………………………… ………………….……….

4. Manfaat Penelitian ……………………………………………………………………….

5.Metode Dan Langkah –Langkah Penelitian ……………………….……………………

6. Sistematika Penulisan………………………………………………….……………….

BAB II Tinjauan Pustaka ………………………………………………….………………

2.1  Karya Sastra ………………………………………………………….…………………

2.2 Novel………………………………………………………….………………..……

2.3 Sosiologi Sastra…………………………………………………………………………….

2.4 Teori EkonomiMarxisme ……………………………………….………………………….

BAB III Hasil Dan Pembahasan ………………………..…….……………………………….

3.1 Biografi Alaa Al-Aswany……………………………………………..…………………….

3.2  Sinopsis Novel Apartemen Yacoubian …………………………………………………

3.4 Analisis Diskriminasi sosial dalam Novel Imarat Ya’qubyan……………………………

Bab VI Penutup ……………………………………………..…………………………………

4.1 Kesimpulan ……………………………………………..………………………………..

4.2 Saran ……………………………………………..…………………….……………….

 Daftar Pustaka ……………………………………………..…………………….……….

 

 

 

 

 

 



[1] Jan Van Luxemburg Dkk, Pengantar Ilmu Sastra,  Terjemahan Oleh Dick Hartono, Jakarta,  Gramedia, 1992 Cet Vi. Hal 3-5

[2]Nyoman Kutha Ratna, 2010.Sastra Dan Cultural Studies”Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Hal 4

[3]A. Teeuw. 1984. Sastra Dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra. Pustaka Jaya: Jakarta,  H.100

[4]Http://Remajasampit.Blogspot.ComSatra Imajinatif Dan Sastra Non Imajinatif “ 14:57 20 November 2012

[5]Burhannurgiyantoro, Teoripengkajianfiksi,  Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2010,  Cet Viii,  Hal.9

[6]Burhannurgiyantoro, Teoripengkajianfiksi,  Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2010,  Cet Viii,  Hal 4

[7]Nyoman Kutha Ratna, 2010.Sastra Dan Cultural Studies”Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Hal 292

[8]. Kutha Ratna, 2010.Sastra Dan Cultural Studies”Yogyakarta:Pustaka Pelajar Hal 15         

[9] Nyoman Kutha Ratna,  2011 “Paradigma Sosiologi Sastra” Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Hal 11

 

[10] Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra,  Yogyakarta: Pustaka Pelajar,   Edisi Revisi. Hlm. 25-27

[11] Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra,  Yogyakarta: Pustaka Pelajar,   Edisi Revisi.  Hal 45-46

[12] Fithra faisal hastiadi , 2013 “ ekonomi diskriminasi “ kompasiana online

[13]Muhardi,  Hasanuddin W. S..2006 Prosedur Analisis Fiksi: Kajian Strukturalisme” Jakarta Citra Budaya Indonesia,  Hal 15

[14]Http://Repository.Usu.Ac.Id/Handle/123456789/13458 Selasa 20november 2012 Jam 14 : 31

[16] Nyoman Kutha Ratna,  2011 “Paradigma Sosiologi Sastra” Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Hal 1

[17] Faruk,   2012, ”Pengantar Sosiologi Sastra,  Dari Strukturalisme Genetik Sampai Post-Modernisme” Yogyakarta :Pustaka Pelajar.  Hal 1

[18] Fitra Hakni Batubara.  2009,  ”Nilai Sosiologi Sastra Dalam Khutbah Thariq Bin Ziyad Pada Saat Penaklukan Andalusia” Fakultas Sastra,   Universitas Sumatra Utara.  Hal : 3

[19] Ekarani Sraswati. 2003 “sosiologi sastra sebuah pemahaman awal” Malang,   UMM press hal 10-18

[20]Faruk,   2012, ”Pengantar Sosiologi Sastra,  Dari Strukturalisme Genetik Sampai Post-Modernisme” Yogyakarta :Pustaka Pelajar.  Hal 23-24

[21] Fathuddin.2008, ” sekali lagi : Sosiologi Agama”.  Yogyakarta. perpustakaan digital UIN sunan kalijaga.  hal 22

[22]Faruk,   2012, ”Pengantar Sosiologi Sastra,  Dari Strukturalisme Genetik Sampai Post-Modernisme” Yogyakarta :Pustaka Pelajar.  Hal 30

[23] Fathuddin.2008,   ” sekali lagi : Sosiologi Agama”.  Yogyakarta. perpustakaan digital UIN sunan kalijaga.  hal 23

[24] Suharno, “Diktat kuliah Sosiologi Politik “ Yogyakarta. FISIP Universitas Negri Yogyakarta.  hal 2

[25]Faruk,   2012, ”Pengantar Sosiologi Sastra,  Dari Strukturalisme Genetik Sampai Post-Modernisme” Yogyakarta :Pustaka Pelajar.  Hal 25-26

[26]Http://Andreyuris.Wordpress.Com ”Analisis Isi ( Content Analysis)”


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar

Introduction