Diskriminasi sosial dalam masyarakat mesir : Kajian
Sosiologi Sastra Terhadap
Novel “Imarat Ya’qubyan “ Karya Alaa Al- Aswany
A.
Latar belakang masalah
Sastra
adalah sebuah ciptaan / karya seorang seniman[1].
Menurut teeuw sastra berasal dari bahasa sangsekerta yaitu ”sas” berarti mengarahkan, mengajar,
memberi petunjuk/ intruksi sedangkan “tra” berarti alat atau sarana,
jadi secara leksikal sastra berarti kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk atau buku pengajaran yang baik.[2]Karya sastra adalah sebuah struktur yang
sangat kompleks. Dalam hubungannya dengan kehidupan, sastra adalah ekspresi kehidupan manusia yang
tidak lepas dari akar masyarakatnya. Kendati demikian, sastra tetap diakui sebagai sebuah ilusi atau
khayalan dari kenyataan.Sastra tidak akan semata-mata menyodorkan fakta secara
mentah. Sastra bukan sekedar tiruan kenyataan melainkan kenyataan yang telah
ditafsirkan. Kenyataan tersebut bukan berupa jiplakan yang kasar, melainkan sebuah refleksi halus dan estetis.[3]
Secara umum
karya sastra dibagi menjadi dua yaitu sastra imajinatif dan non imajinatif. Karya sastra non
imajinatif adalah sastra yang diciptakan berdasarkan fakta/kenyataan yang terjadi
sebenarnya yang di tuangkan dengan imajinasi. Contohnya esai,
kritik, sejarah, memoar atau memory, biografi dan auto biografi.[4]
Sedangkan sastra imajinatif adalah karya sastra yang diciptakan berdasarkan
imajinasi pengarang contohnya pusi,
drama. Cerpen novel dan sebagainya. Novel dalam bahasa inggris disebut
novel, dalam bahasa itali disebut
novella dan dalam bahasa jerman disebut novelle, [5]dari
ketiga pengertian diata smengandung makna yang sama dalam istilah
indonesia novelet yang berarti sebuah karya fiksi. Novel merupakankaryafiksiyang menawarkansebuahdunia,
.[6]dari beberapa pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa novel adalah
karangan yang panjang yang berbentuk prosa dan mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak
dan sifat setiap pelaku.
Sastra merupakan
hasil ciptaan manusia. Hubungan masyarakat dan sastra merupakan
hubungan struktural, bukan
artifisial, bukan juga arbitrer.[7]
Selain itu karya sastra membangun dunia melalui kata-kata sebab kata-kata
memiliki energi, melalui energi itulah
terbentuk citra tentang dunia tertentu,
sebagai dunia yang baru.[8]
Sastra merupakan cerminan masyarakat. Melalui karya
sastra, seorang pengarang mengungkapkan
problema kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Dalam hal
tersebut sosiologi mengambil peranan penting dalam penelitian ini sosiologi
sastra sendiri adalah ilmu yang bertujuan untuk untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai hubungan antara pengarang, karya sastra,
dan masyarakat. Analisis dengan menggunakan sosiologi sastra bukan
bermaksudmenjadikan suatukarya sastra menjadi sebuah fakta akan tetepi
meningkatkan pemahaman terhadap sastra tentang kaitannya dengan masyarakat.[9]
pergaulan utama manusia adalah
pergulatan untuk memenuhi kebutuhan materialnya. Pergulatan itu membawa manusia
berhadapan dengan alam sebagai sumber pemenuhan kebutuhan. Agar alam dapat
menjadi sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhannya, manusia dituntut untuk
melakukan transformasi terhadap alam. Usaha-usaha transformasi tersebut
membuahkan teknologi dan hubungan-hubungan sosial.[10]
Seperti yang dikemukakan oleh
sosiolog Marx tentang kelas-kelas ekonomi yang kemudian
menelurkan efek-efek besar terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat. Hal ini disebabkan penguasaan-
penguasaan kelas sosial tertentu hingga akhirnya membuat penyimpangan dan Diskriminasi kaum borjuis terhadap kaum ploretar. Hal ini membuat penulis merasa sangat perlu
untuk mengkaji hal tersebut dengan menggunakan objek sebuah novel yang
kontroversial. Penulis berusaha membangkitakan teori sosiologi dengan menitik beratkan penelitian ini
terhadap Diskriminasi sosialnya terhaap
masyarakat mesir yang dikaji melalui sebuah karya sastra.
Jika berbicara tentang kaitan antara sastra dan
masyarakat maka sudah pasti persoalan
manusia itu banyak sekali yang dibahas di dalam novel, sebagai gambaran dari perbuatan atau
kehidupan sosial masyarakat sehari-hari. Novel merupakan salah satu bentuk karya
sastra. Jhonson mengatakan bahwa novel mempresentasikan suatu gambaran yang
jauh lebih realistik mengenai kehidupan sosial. Ruang lingkup novel sangat
memungkinkan untuk melukiskan situasi lewat kejadian atau peristiwa yang
dijalin oleh pengarang atau melalui tokoh-tokohnya.[11]
salah satu novel yang membicarakan tentang
sosial adalah novel Imarat Ya’qubyan, alasan penulis menganalisis novel ini karena penulis
novel terebut yaitu Alaa al Aswany merupakan seorang novelis yang juga
berprofesi sebagai dokter gigi sekaligus politikus yang lahir di mesir pada
tahun 1957. Alaa al-Aswany merupakan 500 orang muslim paling berpengaruh
didunia, tempat praktik pertamanya terletak di apartemen yacoubian. Novel Imarat Ya’qubyan merupakan novel
keduanya yang telah di filmkan pada tahun 2006 dan telah diputar diberbagai
festival film internasional terkemuka,
termasuk di jerman dan prancis
sudah diterjemahkan kedalam 20bahasadiantaranya yaitu Inggris,
Prancis, Italia, Spanyol, Jerman, Belanda,
Swedia, Turki, Indonesia dan sebagainya. NovelApartemen Yacoubian merupakan novel terjemahan
bahasa arab yang berjudul “Imarat
Ya’qubyan” sebuah novel yang berlatarkan sebuah kota bernama kairo, mesir,
menceritakan kehidupan para penghuni
sebuah apartemen di sudut kota kairo.
Penulis memulainya dengan sedikit
riwayat distrik tempat apartemen itu dibangun, riwayat harumnya hingga
keterpurukannya, serta kehidupan beberapa penghuninya. Satu per satu kita
diajak mengikuti kehidupan para
penghuni dan interaksi. Sebagian
diantaranya diselipkan ideologi paham
politik, ideology dan mencoba mengajak
para kaum muslimin untuk membela agama.
Novel ini mempunyai latar penghuni Apartemen Yacoubian akan tetapi didalam
penulisannya sang penulis menghadirkan berbagai cerita yang kemudian berkembang
dan saling berkaitan. Dari penggalan kata-kata diatas, novel tersebut memliliki unsur-unsur yang
pentingdanmenarikuntukditeliti,
diantaranyayaitumengenai
analisis sosialnya, yang mana dalam novel tersebut banyak disinggung tentang
latar belakang sosial yang sangat beragam. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan penelitiannya
terhadap nilai sosial.
Krisis demi krisis yang melanda
ekonomi mesir setelah revolusi mengakibatkan bantak kaum proletar menjadi budak
dan kaum borjuis menguasai sector-sektor
ekonomi Negara mesir. Kegagalan
ekonomi dalam melahirkan kesejahteraan
mendorong manusia untuk mencari jalan keluar dengan cara-cara yang tidak
manusiawi. Menurut Hamilton dan carmicheal , terdapat 2 bentuk diskriminasi
yaitu diskriminasi individual ( mikro ) dan institutional ( maksro). Sedangkan
Pettigrew membedakan diskriminasi menjadi
diskriminasi langsung dan diskriminasi
tidak langsung. Diskriminasi langsung adalah tindakan yang membatasi
wilayah tertentu untuk etnik lain, seperti pemukiman , jenis pekerjaan ,
fasilitas umum dan semacamnya. Sedangkan diskiriminasi tidak langsung adalah
dilaksanakan melalui penciptaan
kebijakan/peraturan yang menghalangi ras/etnik tertentu. Menurut Zastrow,
diskriminasi merupakan factor yang merusak kerjasama antara manusia maupun komunikasi duiantara mereka. Doob lebih
jauh mengakui , diskriminasi merupakan prilaku
yang ditujukan untuk mencegah
suatu kelompok , atau membatasi kelompok lain yang berusaha memiliki atau
mendapatkan sumber daya . prasangka dipandang sebagai ideology, dan diskriminasi
adalah terapan ideology tersebut.[12]
Pentingnya mengkaji Diskriminasi sosial dalam
novel imarat ya’qubyan
adalah karena dalam novel imarat Ya’qubyan banyak sekali terkandung
masalah-masalah sosial yang meliputi
masalah sosial ekonomi, keagamaan dan
masalah politik yang semuanya didasari oleh tindak
prilaku diskriminasi antara kaum penguasa ( borjuis ) dan kaum budak (
ploretar) . Pada akhirnya prilaku diskriminasii itu
menjadi motivasi dan stabilitas kepribadian para perilakunya sehingga muncul berbagai gerakan-gerakan pemberontakan.[13]penulis
mencoba mengungkapkan Diskriminasi sosial yang mencakup Diskriminasi Keagamaan
yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia seperti kehidupan agama
kehidupan bermasyarakat dan lingkungan sosial,
Diskriminasi ekonomi yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia
atau kebutuhan ragawi manusia mencakup kelas-kelas ekonom dan lain
sebagainya. Oleh karena itu judul daripenelitian ini adalah
“Diskriminasi sosial dalam masyarakat mesir : Kajian Sosiologi Sastra Terhadap
Novel Imarat Ya’qubyan “ Karya Alaa Al- Aswany”
B.
Identifikasi dan rumusan masalah
Penelitian ini dititik beratkan Diskriminasi
sosial dalam masyarakat mesir : Kajian Sosiologi Sastra Terhadap Novel Imarat Ya’qubyan “ Karya Alaa Al- Aswany. Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka akan dirumuskan masalah pokok penelitian
yang berkisar pada hal-hal sebagai berikut:
1.Bagaimana kehidupan sosial yang terkandung dalam novel Imarat
Ya’qubyan ?
2.Bagaimana Diskriminasi yang terkandung dalam novel Imarat
Ya’qubyan ?
3.Bagaimana
kehidupan masyarakat
mesir yang terkandung dalam novel Imarat
Ya’qubyan
C. Tujuan dan kegunaan penelitian
Tujuan
utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
menggambarkan dan menguraikan tentang kehidupan sosial yang terkandung dalam novel Imarat
Ya’qubyan
2. Untuk
menggambarkan dan menguraikan diskriminasi yang terkandung dalam novel Imarat Ya’qubyan
3. Untuk
menggambarkan dan menguraikan kehidupan masyarakat
mesir yang terkandung dalam novel Imarat Ya’qubyan
4. Memberikan
gambaran tentang penelitian tesis dengan menggunakan pendekatan sosiologi
sastra
Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Manfaat teoritis
Novel Imarat Ya’qubyan merupakan
novel yang di tulis oleh seorang sastrawan terkenal mesir yaitu Alaa al Aswany
yang merupakan novel Internasional best seller. Dengan memperoleh anugrah
bestseller dari seluruh dunia sudah pasti novel ini merupakan novel yang sangat
menarik ditinjau dari berbagai sisi. Karena alasan itulah penulis mencoba
menelitinya.
Dengan demikian penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan
bahasa dan sastra khususnya, dan masukan
yang memadai dan representative dalam khazanah budaya bangsa timur tengah
b. Manfaat praktis
1.
Memperkaya pengkajian dan pengapresian karya sastra
khususnya yang berbahasa arab.
2.
Memberikan informasi kepada pembaca tentang
nilai-nilai sosial yang terkandung dalam novel Imarat Ya’qubyan.
3.
Ikut
berpartisipasi dalam mengatasi kekurangan literatur yang membahas sosiologi
sastra dalam karya sastra berbentuk kisah/novel.
4.
Sebagai
sumbangan pemikiran pada masyarakat,
khususnya masyarakat akademik yang memiliki minat memperdalam ilmu sosiologi
sastra dan pengaplikasiannya dalam karya sastra.
D. Kajian Pustaka
Setelah penulis mencari di
perpustakaan maupun media online penulis belum menemukan sebuah penelitian baik
itu tesis, tesis dsb yang menganalisis tentang novel Imarat Ya’qubyan akan tetapi penulis menemukanbeberapa kajian yang
menggunakan pendekatan ilmu sosiologi sastra diantaranya yaitu :
Pertama
merupakan penelitian Andrey Pranata
tahun 2009 yang merupakan mahasiswa jurusan sastra arab Universitas
Sumatra utara yang berjudul Novel Orang - orang Proyek Karya Ahmad Tohari:
Analisis Sosiologi Sastradalam penelitian ini, penulis menggunakan teori sosiologi sastra.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode membaca
heuristik dan hermeneutik kelebihan dari
tesis ini adalah penulis mengungkapkan bagian penting dalam tubuh novel
orang-orang proyek yaitu: latar,
alur, penokohan, dan tema. Sehingga penulis menguraikan
kejadian-kejadian dengan sangat lugas dan jelas. Sedangkan kelemahannya adalah
penulis lebihmenitik beratkan pada analisis struktural dibandingkan nilai
sosialnya.[14]
Kedua
yaitu sebuah karya ilmiah berupa tesis yang ditulis oleh amraini sihotang tahun
2009 yang berjudul Analisis Konflik Sosial Dalam Novel Ma Wara’a Al-Nahri
“Kesaksian Sang Penyair” (Pendekatan Sosiologi Sastra ) kelebihan tesis ini
penulis membagi sebuah konflik kedalam 4 jenis dan menjelaskannya secara lugas
dan semua tokoh didalam novel tersebut yang mengambil andil.[15]
Ketiga
Rahmat Kurnia 2003“Ideologi Politik Islam
Dalam Novel Gadis Jakarta Karya Najib Kaelani ( Study Sosiologi Sastra)”.
Metode yang digunakan yaitu analisis isi dan tujuannya adalah mengetahui
ideologi politik islam dengan menelusuri motif alasan munculnya peristiwa dalam
teks.
Keempat Muhammad Aji Ahdian “
Al-Ajnihah Al Mutakassirah Karya Khalil Gibran (Kajian Sosiologi Satra)”
tahun 2007. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kajian pustaka,
identifikasi dan deskriptif dengan pendekatan sosiologi satra. tesis ini
bertujuan untuk mengetahui faktor -faktor dan hubungan antara novel dan
penulis.
Kelima Engkin Fatimah 2007 “Budaya
Partiaki Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol karya Nawal el - Sadawi (Kajian
Sosiologi Satra)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya
patriaki dan faktor pembentukannya. Metode yang digunakan adalah metode
analisis isi.
E. Kerangka berpikir
“Sosiologi” berasal dari bahasa yunani yaitu dari
akar kata “sosio/socius” yang berarti masyarakat dan kata ”logo/logos” yang
berarti ilmu. Jadi sosiologi berarti ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan
(evolusi) masyarakat, atau ilmu pengetahuan
yang mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antar manusia dalam masyarakat
yang bersifat umum, rasional dan
empiris. Dengan kata lain sosiologi sastra adalah
penelitian terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan keterlibatan struktur
sosialnya, sehingga penelitian sosiologi
sastra, baik dalam bentuk penelitian
ilmiah maupun aplikasi praktis,
dilakukan dengan cara mendetesiskan,
memahami, dan menjelaskan
unsur-unsur karya sastra dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan struktur sosial
yang terjadi di sekitarnya.[16]
The
sociology of literature, swingewood
mendefinisikan sosiologi sastra sebagai studi yang ilmiah dan objektif mengenai
manusia dalam masyarakat, studi mengenai
lembaga-lembaga dan proses-proses sosial seperti agama, ekonomi,
politik dan keluarga, yang bersama-sama membentuk apa yang disebut
sebagai struktur sosial.[17]
Sosiologi adalah
telaah tentang lembaga dan proses sosial manusia yang objektif dan ilmiah dalam
masyarakat. Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat, bagaimana ia berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada. Dengan
mempelajari lembaga-lembaga sosial dan segala masalah ekonomi, agama,
politik dan lain-lain, yang
kesemuanya itu merupakan struktur sosial,
kita mendapatkan gambaran tentang cara-cara manusia menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, tentang mekanisme
sosialisasi, proses pembudayaan yang
menempatkan anggota masyarakat di tempatnya masing-masing.[18]
Dalam kaitannya
antara sosiologi dan sastra ada beberapa
pendapat yang mengungkapkan tentang hubungan tersebut seperti yang
dikemukakan oleh Ian Watt dalam sosiologi sastra yang harus dipelajari meliputi konteks sosial pengarang, sastra sebagai cerminan masyarakat, genre sastra dan sastra yang menampilkan
kehidupan masyarakat sedangkan konsep sosiologi sastra menurut Wellek dan Waren
dalam sosiologi sastra melibatkan sosiologi pengarang, sosiologi karya dan sosiologi pembaca. [19]
Jhonson membagi teori sosiologi mengenai masyarakat menjadi 2
macam yaitu teori klasik tokohnya adalah August Comte, KarlMarx,
Emile Durkheim, Max Webber, Georg Simmel. dan teori modern tokohnya adalah George
Herbert Mead, George Homans, Talott Persons dll. Teori klasikyang berasal
dari August Comte mengemukakan bahwasanya perkembanganmasyarakat akan melalaui 3 fase yaitu tahap teologis, tahap metafisik dan tahap positif. Berbagai
fase tersebut menyatakan diri dalam organisasi sosial. Tahap pemikiran teologis
menyatakan diri pada organisasi sosial militeristik dengan legitimasi agama.
Tahap pemikiran kedua menyertakan diri pada organisasi sosial yang didasarkan
padahukum atauyang sering disebu dengan tindak politik. Organisasi sosial
yang memanifestasikan tahap pemikiran
fase ketiga adalah organisasi sosial yang industrial, yang ditopang oleh penemuan-penemuan ilmu
pengetahuan dan teknologi bisa disebut dengan tindakan ekonomi.[20]
Pendekatan sosiologis tentang agama diperkenalkan oleh Emie Durkheim
(1858-1917) Agama menurut Durkheim,
agama merupakan proyeksi pengalaman sosial[21] atau agama merupakan
institusi penting yang menopang integrasi sosial. Gagasan mengenai yang suci
dalam agama, sesuatu yang berbeda dari
yang keseharian, sesuatuyangmelampaui
dunia keseharian yang nyata, merupakan simbol dari keberadaan kolektivitas yang
transenden, yang mengatasi dunia
pengalaman keseharian.[22] Werner Stark membagi
sosiologi agama menjadi sosiologi Agama Makro,
sosiologi agama mikrodan sosiologi agama umum.[23]
Miriam Budiarjo mengemukakan bahwa konsep dari politik adalah
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan dan pembagian atau
alokasi. Miriam Budiarjo menjelaskan
bahwasanya politik adalah segala kegiatan dalam sistem negara yang menyangkut
proses menentukan tujuan –tujuan yang perlu ditentukan dengan kebijaksanaan dan
kebijaksanaan itu perlu memiliki kekuasaan/kewenangan yangbaik untukmembina
kerjasama maupun untuk menyelesaikan konflik yang timbul. [24]
Marx menganggap perkembangan intelektual manusia ditentukan oleh kondisi material kehidupan
manusia. Menurut Marx, pergulatan utama manusia adalah pergulatan
untuk memenuhi kebutuhan materialnya. Pergulatan itu membawa manusia berhadapan
dengan alam sebagai sumber pemenuh
kebutuhan.Hubungan-hubungan sosial yang terbangun dalam proses dan lingkungan produksi / hubungan antara dua kelompok
sosial disebut dengan kelas sosial. Kelas sosial adalah pengelompokan sosial
dan sekaligus pebagian kerja yang didasarkan pada pemilikanatau penguasaan atas
alat –alat produksi. Tokoh – tokoh yang berperan penting dalam pencetusan istilah
ekonomi yaitu karl marx, marx webber dan
Emile Durkheim.[25]
F.
Hipotesis
Dalam novel Imarat Ya’qubyan
terdapat berbagai prilaku – prilaku sosial yang bermacam – macam. Bergulatan
dalam memenuhi kebutuhan ekonomi membuat pelakunya bekerja keras untuk mendapatkan
apa yang di inginkan. Penulis melihat ada beberapa prilaku masyarakat mesir
yang menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang di inginkan.
Kaumborjuis mendominasi kehidupan
ekonomi di mesir sehingga pada akhirnya kaum ploretar menjadi budak. Penulis
merasa perlu meneliti diskriminasi apa saja yang terdapat dalam ovel imarat
ya’qubyan karya ala al-aswany.
G. Langkah-Langkah Penelitian
1.
Metode penelitian
Metode yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Content Analisys (analisis isi). Yaitu penelitian yang bersifat
pembahasan mendalam terhadap isi suatu
informasi tertulis atau tercetak dalam
media. Pelopor analisis isi adalah Harold dalam hal ini penulis menganalisis nilai-nilai sosial dalam teks novel Imarat Ya’qubyan karya alaa al aswany.[26]
Analisis isi dapat
digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi dalam hal ini sebuah novel
berjudulImarat Yaqubyan. Hampir semua
disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode
penelitian. Holsti menunjukkan tiga bidang yang banyak mempergunakan analisis
isi, yang besarnya hampir 75% dari
keseluruhan studi empirik, yaitu
penelitian sosioantropologis (27, 7 persen),
komunikasi umum (25, 9%), dan
ilmu politik (21, 5%).
Analisis isi tidak
dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisis isi dapat
dipergunakan jika memiliki syarat berikut.
1. Data yang tersedia
sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang terdokumentasi (buku, surat kabar,
pita rekaman, naskah/manuscript).
2. Ada keterangan
pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan tentang dan sebagai
metode pendekatan terhadap data tersebut.
3. Peneliti memiliki
kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan/data-data yang dikumpulkannya
karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat sangat khas/spesifik.
Dalam menggunakan metode ini setidaknya dapat
diidentifikasi tiga jenis penelitian komunikasi yang menggunakan analisis isi.
Ketiganya dapat dijelaskan dengan teori 5 unsur komunikasi yang dibuat oleh
Harold D Lasswell, yaitu who, says what,
to whom, in what channel, with what effect. Ketiga jenis penelitian
tersebut dapat memuat satu atau lebih unsur “pertanyaan teoretik” lasswell
tersebut.
Pertama, bersifat,
yaitu detesis isi-isi komunikasi. Dalam praktiknya, hal ini mudah
dilakukan dengan cara melakukan perbandingan. Perbandingan tersebut dapat
meliputi hal-hal berikut ini.
a. Perbandingan pesan
(message) dokumen yang sama pada waktu yang berbeda. Dalam hal ini analisis
dapat membuat kesimpulan mengenai kecenderungan isi komunikasi.
b. Perbandingan pesan
(message) dari sumber yang sama/tunggal dalam situasi-situasi yang berbeda.
Dalam hal ini, studi tentang pengaruh
situasi terhadap isi komunikasi.
c. Perbandingan pesan
(message) dari sumber yang sama terhadap penerima yang berbeda. Dalam hal
ini, studi tentang pengaruh ciri-ciri
audience terhadap isi dan gaya komunikasi.
d. Analisis
antar-message, yaitu perbandingan isi
komunikasi pada waktu, situasi atau
audience yang berbeda. Dalam hal ini,
studi tentang hubungan dua variabel antara pembicara dan yang diajak
bicara.
e. Pengujian hipotesis
mengenai perbandingan message dari dua sumber yang berbeda, yaitu perbedaan antarkomunikator.
Kedua, penelitian mengenai penyebab message yang
berupa pengaruh dua message yang dihasilkan dua sumber (a dan b) terhadap
variabel perilaku sehingga menimbulkan nilai,
sikap, motif, dan masalah pada sumber b.
Ketiga, penelitian mengenai efek message a terhadap
penerima b. Pertanyaan yang diajukan adalah apakah efek atau akibat dari proses
komunikasi yang telah berlangsung terhadap penerima (with what effect)?
Adapun dalam tahapan
penulisannya penulis mempunyai tiga strategis penelitian analisis isi.
Pertama, penetapan desain atau model penelitian. Di
sini ditetapkan berapa media, analisis
perbandingan atau korelasi, objeknya
banyak atau sedikit dan sebagainya.
Kedua, pencarian data pokok atau data primer, yaitu teks itu sendiri. Sebagai analisis isi
maka teks merupakan objek yang pokok bahkan terpokok. Pencarian dilakukan dengan menggunakan coretan –
coretan pembagian antara berbagai situasi. Pengamatan tertentu yang sengaja
dibuat untuk keperluan pencarian data tersebut.
Ketiga, pencarian pengetahuan kontekstual agar
penelitian yang dilakukan tidak berada di ruang hampa, tetapi terlihat kait-mengait dengan
faktor-faktor lain.
Dalam hal ini penulis
akan menganalisis isi dari novel Imarat
Yaqubyankarya Alaa Al Aswany pertama-tama dengan mengsekte -sektekan
kedalam nilai- nilai sosial yang
kemudian di analisis dengan menggunakan ilmu sosiologi sastra
2.
Langkah-langkah penelitian
Adapun langkah-langkah yang akan
ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Penentuan
sumber data
Sumber data dalam penelitian ini
adalah novel Imarat Ya’qubyan karya
Alaa Al Aswany terbitan serambi.
b.
Penentuan
jenis data
Data dalam penelitian ini adalah
teks/wacana yang terkandung dalam novel imarat
ya’qubyan.
c.
Teknik pengumpulan data penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah teknikkepustakaan (library
research) yaitu penelitian yang digunakan,
dilaksanakan dengan menggunakan studi kepustakaan, baik berupa buku, catatan,
maupun laporan hasil penelitian. Teknik ini digunakan, karena jenis penelitiannya merupakan penelitian kualitatif.
Tahapan-tahapan
yang ditempuh adalah:
1)
Membaca dan mempelajari novel Imarat Ya’qubyan secara berulang-ulang.
2)
Mengumpulkan dan mengidentifikasikan data-data serta
literatur yang dianggap berhubungan dengan nilai sosial yang berupa nilai
agama, nilai ekonomi dan nilai politik.
3)
Melakukan pembacaan dan pencatatan berulang-ulang
terhadap data dan menandai data/teks kedalam nilai sosial yangberupa nilai
ekonomi, nilai Politik dan nilai Agama.
4)
Mendetesiskan data-data dan literatur serta
menyusunnya secara sistematis dalam bentuk laporan awal.
d. Analisis Data Penelitian
Data yang berupa
teks/wacana yang telah terkumpul kemudian dianalisis menjadi kelompok –kelompok
sosial yaitu Agama, Ekonomi dan Politik
yang kemudian dikaji dengan pendekatan sosiologi sastra.
e. Merumuskan simpulan
Simpulan merupakan proses akhir dari
kegiatan penelitian untuk menjawab permasalahan yang terdapat dalam rumusan
masalah
H.
Daftar Pustaka
A Teeuw.
1984 “Sastra Dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra” Pustaka Jaya:
Jakarta, Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2008),
Nurgiyantoro Burhan, TeoriPengkajianFiksi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2010, Cet VIII,
Faruk. 2010. Pengantar
Sosiologi Sastra, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, Edisi Revisi.
Fitra
Hakni Batubara. 2009, ”Nilai Sosiologi Sastra Dalam Khutbah Thariq
Bin Ziyad Pada Saat Penaklukan Andalusia” Skripsi Fakultas Sastra, Universitas Sumatra Utara.
Guntur
Henry Tarigan, 1984.”Prinsip-Prinsip
Dasar Sastra “ Bandung : Angkasa.
Huadayat,
Yusup Asep: 2007 ”Metode Penelitian Sastra” Modul. Bandung ; Fakultas Sastra Universitas
Padjajaran.
Http://Andreyuris.Wordpress.Com ”Analisis Isi (
Content Analysis)”
Http://Remajasampit.Blogspot.Com “Satra
Imajinatif Dan Sastra Non Imajinatif“
Http://Repository.Usu.Ac.Id/Handle/123456789/13458
Http://Repository.Usu.Ac.Id/Handle/123456789/13342
Van Jan
Luxemburg ‘Pengantar Ilmu
Sastra, Terjemahan Oleh Dick Hartono “
Jakarta, Gramedia, 1992 Cet VI.
Sumardjo Jakob Dan
Saini K.M 1987 “Apresiasi Kesusastraan” Jakarta:
Gramedia
Muhardi, Hasanuddin W. S..2006 ”Prosedur Analisis Fiksi: Kajian
Strukturalisme” Jakarta Citra Budaya Indonesia,
Kutha Nyoman
Ratna, 2011 “Paradigma Sosiologi Sastra”
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kutha Nyoman
Ratna, 2010 “Sastra Dan Cultural
Studies” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sraswati, Ekarani 2003 “Sosiologi Sastra Sebuah
Pemahaman Awal” Malang, Umm Press.
Soekanto Soerjono,
1990 ”Sosiologi Suatu Pengantar “
Jakarta, Rajawali Press.
Bachtiar,Wardi 2010 ”Sosiologi Klasik “ Bandung, Remaja RosdaKarya.
Semi,Atar 1989
“Kritik Sastra “ Bandung,
Angkasa.
Suharno, “Diktat kuliah Sosiologi Politik “
Yogyakarta. FISIP Universitas Negri Yogyakarta.
OUTLINE
Abstraksi …………………………………………………………………………….……….
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………...
BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………….
1. Latar
Belakang Masalah…………………………………………………….…………….
2. Perumusan Masalah …………………………………………………………….……….
3. Tujuan
Penelitian.…………………………………………… ………………….……….
4. Manfaat
Penelitian ……………………………………………………………………….
5.Metode
Dan Langkah –Langkah Penelitian ……………………….……………………
6.
Sistematika Penulisan………………………………………………….……………….
BAB II Tinjauan Pustaka ………………………………………………….………………
2.1 Karya Sastra ………………………………………………………….…………………
2.2
Novel………………………………………………………….………………..……
2.3 Sosiologi Sastra…………………………………………………………………………….
2.4 Teori EkonomiMarxisme
……………………………………….………………………….
BAB III Hasil Dan Pembahasan ………………………..…….……………………………….
3.1 Biografi Alaa Al-Aswany……………………………………………..…………………….
3.2
Sinopsis Novel Apartemen Yacoubian …………………………………………………
3.4 Analisis Diskriminasi sosial
dalam Novel Imarat Ya’qubyan……………………………
Bab VI
Penutup ……………………………………………..…………………………………
4.1 Kesimpulan ……………………………………………..………………………………..
4.2 Saran ……………………………………………..…………………….……………….
Daftar
Pustaka ……………………………………………..…………………….……….
[1] Jan Van Luxemburg Dkk, Pengantar Ilmu Sastra, Terjemahan Oleh Dick Hartono, Jakarta, Gramedia, 1992 Cet Vi. Hal 3-5
[2]Nyoman Kutha Ratna, 2010.Sastra Dan Cultural Studies”Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.Hal 4
[3]A. Teeuw. 1984. Sastra Dan Ilmu Sastra Pengantar
Teori Sastra. Pustaka Jaya: Jakarta, H.100
[4]Http://Remajasampit.Blogspot.Com “Satra Imajinatif Dan Sastra Non Imajinatif “ 14:57
20 November 2012
[5]Burhannurgiyantoro, Teoripengkajianfiksi,
Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2010, Cet Viii, Hal.9
[6]Burhannurgiyantoro, Teoripengkajianfiksi,
Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2010, Cet Viii, Hal 4
[7]Nyoman Kutha Ratna, 2010.Sastra Dan Cultural Studies”Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.Hal 292
[8]. Kutha Ratna, 2010.Sastra Dan Cultural Studies”Yogyakarta:Pustaka
Pelajar Hal 15
[9] Nyoman Kutha Ratna, 2011 “Paradigma Sosiologi Sastra”
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Hal 11
[11] Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Edisi Revisi. Hal 45-46
[12] Fithra faisal hastiadi , 2013 “ ekonomi diskriminasi “ kompasiana online
[13]Muhardi, Hasanuddin W. S..2006” Prosedur
Analisis Fiksi: Kajian Strukturalisme” Jakarta Citra Budaya Indonesia, Hal 15
[14]Http://Repository.Usu.Ac.Id/Handle/123456789/13458 Selasa 20november 2012 Jam 14 : 31
[15]Http://Repository.Usu.Ac.Id/Handle/123456789/13342selasa 20november 2012 Jam 14:31
[16] Nyoman Kutha Ratna, 2011 “Paradigma Sosiologi Sastra”
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Hal 1
[17] Faruk, 2012, ”Pengantar Sosiologi Sastra, Dari Strukturalisme Genetik Sampai
Post-Modernisme” Yogyakarta :Pustaka Pelajar. Hal 1
[18] Fitra Hakni Batubara. 2009, ”Nilai Sosiologi Sastra Dalam Khutbah Thariq
Bin Ziyad Pada Saat Penaklukan Andalusia” Fakultas Sastra, Universitas Sumatra Utara. Hal : 3
[19] Ekarani Sraswati. 2003 “sosiologi sastra
sebuah pemahaman awal” Malang, UMM
press hal 10-18
[20]Faruk, 2012, ”Pengantar Sosiologi Sastra, Dari Strukturalisme Genetik Sampai
Post-Modernisme” Yogyakarta :Pustaka Pelajar. Hal 23-24
[21] Fathuddin.2008, ” sekali lagi : Sosiologi
Agama”. Yogyakarta. perpustakaan
digital UIN sunan kalijaga. hal 22
[22]Faruk, 2012, ”Pengantar Sosiologi Sastra, Dari Strukturalisme Genetik Sampai
Post-Modernisme” Yogyakarta :Pustaka Pelajar. Hal 30
[23] Fathuddin.2008, ” sekali lagi : Sosiologi Agama”. Yogyakarta. perpustakaan digital UIN sunan
kalijaga. hal 23
[24] Suharno, “Diktat kuliah Sosiologi Politik
“ Yogyakarta. FISIP Universitas Negri Yogyakarta. hal 2
[25]Faruk, 2012, ”Pengantar Sosiologi Sastra, Dari Strukturalisme Genetik Sampai
Post-Modernisme” Yogyakarta :Pustaka Pelajar. Hal 25-26
[26]Http://Andreyuris.Wordpress.Com
”Analisis Isi (
Content Analysis)”
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
0 komentar:
Posting Komentar