MAKALAH REVISI
PENDEKATAN
ANALISIS DAN NON ANALISIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Diajukan
sebagai salah satu bahan presentasi mta kuliah desain kurikulum pendidikan
bahasa arab.
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. D Hidayat, MA
Disusun oleh :
Winda Ameliya Pratiwi
PROGRAM
PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SUNAN GUNUNG
DJATI BANDUNG
2016
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi kemudahan dan
kelancaran dalam proses pembuatan makalah ini. Sholawat serta salam semoga
senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Kurikulum Bahasa Arab pada
semester II dengan judul “Motivasi Belajar Bahasa Dan Orientasi’”. Makalah ini
diharapkan akan dapat membuka pengetahuan pembaca mengenai psikologi peserta
didik diantaranya mengenai motivasi belajar Bahasa Arab dan oroientasi terhadap
Bahasa Arab.
Kami
ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. D. Hidayat, MA selaku dosen mata kuliah Desain
Kurikulum Bahasa Arab yang telah memberi kami kesempatan untuk memaparkan
materi ini serta telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Juga, kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan
makalah ini, kami ucapkan terima kasih. Kami menerima kritik dan saran demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.
Bandung, 2 April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar i
Daftar Isi ii
A. Pendahuluan 1
B. Definisi motivasi 1
C. Macam-macam
motivasi 3
D. Macam-macam
motivasi belajar bahasa asing 4
E. Macam-Macan Motivasi
Muslim Mempelajari Bahasa Arab 4
F. Usaha yang
Dapat Dilakukan Untuk Membangkitkan Motivasi 5
G. Berbagai Macam
Orientasi Terhadapa Bahasa Arab 7
H. Kesimpulan 8
Daftar Pustaka.. 10
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Pendahuluan
Pengertian Pendekatan
a. Pendekatan
Analisis Dan Non Analisis
b. Pendekatan
Komunikatif
c.
Pendekatan
All-In-One System
d.
Pendekatan
Aural-Oral
Pendekatan Analisis
Pendekatan Non Analisis
Kesimpulan
Daftar
Pustaka
A.
PENDAHULUAN
Pendekatan adalah proses, perbuatan,
atau cara mendekati(KBBI,1995). Pendekatan merupakan sikap atau pandangan
tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang
saling berkaitan
Pendekatan adalah seperangakat asumsi-asumsi yang antara satu dan
lainnya saling terkait. Asumsi-asumsi ini sangat berhubungan dengan karakter
bahasa dan karakter proses pengajaran serta pembelajarannya. Pendekatan juga
bisa diartikan dengan cara pandang dan bisa juga diartikan sebagai rencana
menyeluruh yang berhubungan erat dengan penyajian materi pelajaran secara
teratur.
Secara garis besar, ada dua pendekatan utama yang mewarnai dunia
pembelajaran dewasa ini. Kedua pendekatan itu adalah analisi dan non analisis. Dengan asumsi-asumsi tersebut, para pakar
kemudian menghasilkan teori-teori pendekatan yang bisa digunakan untuk proses
pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran bahasa, termasuk bahasa Arab sebagai
bahasa asing bagi pelajar Indonesia. Ada banyak pendekatan yang bisa gunakan.
Di antaranya, ada pendekatan tradisional, fungsional, integral,
sosiolinguistik, psikologi, psikolinguistik, pengelolaan kelas, dan pendekatan
komunikatif. (Iskandar Wassid dan Dadang Sunendar, 2009).
Lebih ringkas lagi, Rusdi Ahmad Thaimah
(1989: 115) membagi pendekatan dalam pembelajaran bahasa Arab menjadi empat
macam. Yakni, Pendekatan Kemanusiaan (Humanistic Approach /المدخل الإنساني ), Pendekatan Berbasis Media (Media-based
Approach / المدخل التقني), Pendekatan Analisis
dan Non-Analisis (Analytical and Non-Analytical Approach / المدخل التحليلي وغيرالتحليلي ), dan Pendekatan Komunikatif
(Communicative Approach / المدخل الإتصالي).
Saat ini, penulis berkesempatan
mempresentasikan materi seputar pendekatan analisis dan non analisis dalam
pembelajaran bahasa Arab di kalangan pelajar Indonesia. Satu Pendekatan yang
diyakini terdapat keunggul dalam pengajaran bahasa. Keunggulan ini antara lain
karena berdasarkan pada pandangan ilmu bahasa dan teori belajar bahasa yang
mengutamakan pemakaian bahasa sesuai dengan fungsinya. Di samping itu, tujuan pengajaran bahasa
dengan pendekatan ini adalah membentuk peserta didik lebih baik lagi dalam
mempelajari bahasa arab sebagai bahasa asing. Artinya, melalui berbagai
kegiatan pembelajaran diharapkan mereka menguasai kemampuan berbahasa, yakni
kemampuan menggunakan bentuk-bentuk tuturan sesuai dengan fungsi-fungsi bahasa.
B.
PENGERTIAN PENDEKATAN
Pendekatan adalah seperangakat
asumsi-asumsi yang antara satu dan lainnya saling terkait. Asumsi-asumsi ini
sangat berhubungan dengan karakter bahasa dan karakter proses pengajaran serta
pembelajarannya. Pendekatan juga bisa diartikan dengan cara pandang dan bisa
juga diartikan sebagai rencana menyeluruh yang berhubungan erat dengan penyajian
materi pelajaran secara teratur.
Istilah pendekatan berasal dari
bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa arti di anataranya diartikan
dengan ’pendekatan’. Di dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat
diartikan a way of beginning something ‘cara memulai sesuai’. Karena itu,
istilah pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran.
Dalam pengertian yang lebih luas,
pendekatan mengacu kepada seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar.
Pendekatan merupakan titik tolak dalam memandang sesuatu, suatu filsafat atau keyakinan yang tidak selalu
mudah membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis. Aksiomatis artinya
bahwa kebenaran teori-teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi. Pendekatan
pembelajaran (teaching approach) adalah suatu rancangan atau kebijaksanaan
dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi atau mata
pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan
didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
Thaimah dan Naqah (2006,45) juga
secara tegas membedakan antara pendekatan dan metode. Jika pendekatan dimaksud
dengan serangkaian bangunan yang menjadi sandaran metode, seperti gambaran
tentang pemahaman bahasa, dan filsafat pembelajarannya; maka metode dimaksudkan
dengan sekumpulan cara sebagai perantara yang bersifat eksternal untuk
pencapaian sebuah tujuan tertentu dalam pembelajaran.
Pendekatan adalah proses, perbuatan,
atau cara mendekati(KBBI,1995). Pendekatan merupakan sikap atau pandangan
tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang
saling berkaita macam- macam pendekatan. Adapun macam – macam pendekatan tersebut
adalah :
a.
Pendeketan
Analisis dan Non analisis
Pendekatan Analisis adalah
pendekatan yang didasarkan pada seperangkat ungkapan-ungkapan dan asumsi-asumsi
kebahasaan dan sosiolinguistics. Pendekatan ini didasarkan pada kajian-kajian
ilmu social kabahasaan, semantik, proses bicara (speech art).
Pendekatan Non Analisis adalah
pendekatan yang didasarkan pada konsep psycholinguistics dan konsep pendidikan
bukan pada konsep kebahasaan. Pengajaran ini berlangsung dalam situasi
kehidupan alami dan difokuskan pada pemenuhan kesempatan pemerolehan bahasa
bukan pembelajarannya.
b.
Pendekatan
Komunikatif
Pendekatan Komunikatif adalah pengajaran
bahasa secara komunikatif, artinya pengajaran yang dilandasi oleh teori
komunikatif atau fungsi bahasa. Tujuan pengajaran ini adalah untuk
memgembangkan kemampuan komunikatif serta prosedur pengajaran keempat
keterampilan berbahasa(mendengar, berbicara, membaca, dan menulis). Dalam hal
ini bahasa sebagai sistem bagi ekspresi makna, untuk interaksi dan komunikasi.
Pendekatan ini juga memberikan kesempstan bagi siswa untuk berkreatifitas dalam
pengungkapan bahasa dan disini peran seorang guru adalah sebagai fasilitator.
c.
Pendekatan
all-in-One System
Pendekatan all-in-One system adalah
pendekatan yang menghendaki pengajaran bahasa Arab sebagai sebuah sistem,
materi-materi pelajaran bahasa Arab tidak diajarkan sevcara terpisah tetapi
harus diajarkan secara terkait, baik membaca, mendengar, berbicara, maupun
menulis. Pendekatan ini tidak menekankan pengajaran pada pengetahuan bahasa,
tetapi lebih menekankan pada kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan.
d.
Pendekatan
Aural-Oral
Aural adalah menimbulkan daya
tangkap pelajar terhadap bahasa yang didengar. Oral mengandung makna adanya
kemampuan berbahas secara lisan. Dengan kata lain, pendekatan aural-oral adalah
pengajaran bahasa dengan mengajarkan kemahiran menyimak arau mendengarkan bunyi
bahasa dalam kata atau kalimat, dan melatih pengucapan sebelum pelajaran
membaca dan menulis dilakukan. Tujuan pendekatan ini adalah dapat mengajarkan
bahasa sesuai dengan proses mempelajari bahasa dan memberikan pertimbangan
antara kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pendekatan ini
didasarkan pada asumsi bahwa bahasa adalah kebiasaan yang saling berhubungan
dan sesuatu bisa menjadi biasa jika dilakukan secaara berulang-ulang.[1] Dalam
makalah ini penulis akan membahas secara mendalam menganai tipe pendekatan
pertama yaitu analisi dan non analisis dalam pembelajaran bahasa arab .
Fungsi pendekatan bagi suatu
pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode
pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan
metode. Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang
digunakan. Di samping itu, tidak jarang nama metode pembelajaran diambil dari
nama pendekatannya. Sebagai contoh dalam pengajaran bahasa. Pendekatan SAS
melahirkan metode SAS. Pendekatan langsung melahirkan metode langsung.
Pendekatan komunikatif melahirkar metode komuniatif.
Bila prinsip lahir dari teori-teori
bidang-bidang yang relevan, pendekatan
lahir dari asumsi terhadap bidang-bidang yang relevan pula. Misalnya, pendekatan
pengajaran bahasa lahir dari asumsi-asumsi yang muncul terhadap bahasa sebagai
bahan ajar, asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan belajar, dan asumsi
terhadap apa yang dimaksud dengan mengajar. Berdasarkan asumsi-asumsi itulah
kemudian muncul pendekatan pengajaran yang dianggap cocok bagi asumsi-asumsi
tersebut. Asumsi terhadap bahasa sebagai alat komunikasi dan bahwa belajar
bahasa yang utama adalah melalui komunikasi, lahirlah pendekatan komunikatif.
C.
PENDEKATAN ANALISIS
Pendekatan Analisis atau Analytical Approach juga dikenal dengan sebutan
Formal Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada seperangkat
ungkapan-ungkapan dan asumsi-asumsi kebahasaan dan sosiolinguistics.[2]
Pendekatan ini menganggap pembelajaran bahasa sebagai suatu kegiatan rutin yang
konvensional, dengan mengikuti cara-cara yang telah biasa dilakukan berdasarkan
pengalaman.
Menurutnya, pembelajaran dimulai dengan rumusan-rumusan teoritis
kemudian diaplikasikan dengan contoh-contoh pemakaiannya, serta dengan jalan
menjabarkannya. Pendekatan ini sering pula disebut dengan pendekatan
informatif. Disebut demikian karena kecenderungannya menyampaikan informasi
tentang bahasa tanpa memperdulikan pengetahuan praktis atau kemampuan berbahasa
Ciri-ciri Pendekatan Analisis:
a.
Berdasar
pada kebahasaan.
b.
Didasarkan
pada kajian-kajian ilmu sosial kebahasaan,semantik,proses bicara(speech
act),discourse analysis, dan notions and funtions.
c.
Menuntut
adanya needs analysis kebahasaan, metodologi kebahasaan modern, national
syllabus.
d.
Mengharuskan
penyiapan materi pengajaran baru serta strategi pengajaran baru.
e.
Sebagian
besar pengikut pendekatan ini menetapkan bahasa yang disampaikan kepada siswa.
f.
Tidak
berangkat dari prinsip-prinsip psikologi atau pendidikan dan menyerupai
cognitive approach.
g.
Berharap
adanya tambahan motivasi siswa ketika guru mencapai tuntutan kebahasaan siswa
dan berusaha untuk memenuhinya.
Pendekatan analisis dipakai dalam
dua metode pembelajaran bahasa, yaitu terjemahan tatabahasa tatabahasa dan
metode membaca.
a.
Metode
terjemahan tata bahasa
mengutamakan
pemberian pola-pola tatabahasa dengan menerjemahkan contoh-contoh pemakaiannya.
Metode ini berkecenderungan menghasilkan lulusan yang tahu tentang bahasa,
tetapi tidak berkemampuan untuk menggunakannya dalam berkomunikasi.
b.
Metode
membaca.
Metode
ini menggunakan bahasa tulis sebagai sarana belajar bahasa sehingga analisis
dilakukan melalui teks bacaan yang akhirnya bisa menimbulkan kebosanan.
Pelaksanaan metode ini mungkin saja lebih mudah, namun pada akhirnya dapat
mengurangi motivasi karena peserta didik merasakan tidak ada gunanya. Kosa kata
diajarkan dalam jumlah banyak tanpa menghiraukan kemampuan menggunakannya dalam
berbagai bentuk dan situasi berbahasa[3]
Adapun
lanhkah – langkah dalam pengajaran bahasa adalah
a)
Jigsaw
learning
b)
Qiraah
muwajjahah[4]
D.
PENDEKATAN NON ANALISIS
Pendekatan Non Analisis atau Non
Analytical Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada konsep
psycholinguistics dan konsep pendidikan.[5]
Ciri-ciri Pendekatan Non Analisis:
a.
Didasarkan
pada konsep psycholinguistics dan pendidikan bukan pada konsep-konsep
kebahasaan.
b.
Pendekatan
ini juga disebut dengan pendekatan global dan integrated naturalistic.
c.
Pengajaran
bahasa berlangsung dalam situasi kehidupan alami. Dan difokuskan pada tema-tema
yang berhubungan dengan kehidupan siswa dan aspek-aspek kehidupan manusia
umumnya.
d.
Menuntut
adanya persiapan materi pengajaran baru.
e.
Sulit
menentukan bahasa yang disampaikan kepada siswa, sehingga pengajaran bahasa itu
adalah merupakan latihan sungguhan bukan yang dibuat-buat.
f.
Didasarkan
pada asumsi-asumsi khusus terhadap siswa dan difokuskan pada pemenuhan
kesempatan pemerolehan bahasa bukan pembelajarannya.
g.
Motivasi
siswa akan muncul disela-sela komunikasi dengan penutur bahasa dan bergabung
dalam situasi komunikasi sungguhan.[6]
Metode yang mungkin digunakan dalam
pendekatan ini adalah:
a.
Metode
langsung
Pengajaran bahasa yang langsung
menggunakan bahasa tersebut tanpa melakukan terjemahan dan tanpa mempersoalkan kaidah-kaidah
tatabahasa.
b.
Metode
pembatasan
Pengajaran bahasa dengan jalan
menggunakan langsung bahasa yang sedang dipelajari itu, tetapi dengan seleksi
kosakata dan seleksi tatabahasa; yang ditekankan adalah unsur-unsur bahasa yang
amat penting.
c.
Metode
intensif
Metode mengajar yang digunakan
untuk jumlah peserta didik terbatas sehingga tubian(drill) dan pengulangan
pengucapan kalimat lebih sering, dan perbaikan ucapan dapat dilakukan segera.
Metode ini menuntut kemampuan belajar bahasa yang tinggi dengan motivasi yang
tinggi pula.
d.
Metode
audio-visual
Metode audio-visual mengajarkan
bahasa dengan memanfaatkan alat-alat pandang dengar, seperti video, kartu,
tape-recorder, program televisi, sehingga pengajaran menjadi lebih hidup dan
menarik. Kecenderungan metode ini adalah menghasilkan peserta didik yang
berkemampuan dalam berbahasa lisan.[7]
Metode audio-lingual masih
mendominasi metode pembelajaran bahasa arab untuk non arab, khususnya di
lembaga resmi, seperti di universitas, dan pusat-pusat bahasa milik pemerintah.
Program pengajaran bahasa arab mengadopsi metode audio-lingual dalam waktu yang
panjang. Berdasarkan metode ini, dibuatlah rancangan pelajaran, kurikulum dan
buku ajar.
Metode audio-lingual merupakan
salah satu metode yang didasarkan asas psikolinguistik. Metode ini mencerminkan
pertemuan antara teori aliran behaviorisme dalam psikologi dan teori structural
dalam linguistic. Bahasa adalah gejala lisan yang terucap dan tidak tertulis.
Ada dua keahlian yaitu mendengar dan mengucap yang didahulukan daripada
kemahiran membaca dan menulis. Hal ini didasarkan pada tingkat penguasaan
bahasa oleh manusia dalam proses pemerolehan bahasa berdasarkan ilmu
psikolinguitik.
E.
KESIMPULAN
Pendekatan adalah proses, perbuatan,
atau cara mendekati (KBBI,1995). Pendekatan merupakan sikap atau pandangan
tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang
saling berkaitan. Adapun macam – macam pendekatan tersebut adalah :
a.
Pendeketan
Analisis dan Non analisis
b.
Pendekatan
Komunikatif
c.
Pendekatan
all-in-One System
d.
Pendekatan
Aural-Oral
Fungsi pendekatan bagi suatu
pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode
pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan
metode. Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang
digunakan.
Pendekatan Analisis atau Analytical
Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada seperangkat ungkapan-ungkapan
dan asumsi-asumsi kebahasaan dan sosiolinguistics. Pendekatan ini menganggap
pembelajaran bahasa sebagai suatu kegiatan rutin yang konvensional, dengan
mengikuti cara-cara yang telah biasa dilakukan berdasarkan pengalaman. Beberapa
metode yang menggunakan pendekatan ini adalah metodo qowaid wa tarjamah dan
metode membaca.
Pendekatan Non Analisis atau Non
Analytical Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada konsep
psycholinguistics dan konsep pendidikan. Metode yang mungkin digunakan dalam
pendekatan ini adalah Metode langsung, Metode pembatasan, Metode intensif,
Metode audio-visual, Metode audio-lingual .
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman
an-Nahlawi, prinsip-prinsip, (Bandung: CV. Diponegoro, 1989)
Ahmad janan,
Mengungkit pilar-pilar pendidikan islam, (Yogyakarta: SUKA-press UIN SUKA,
2010)
Bermawy munthe,
Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: PT.Pustaka insan madani, 2009),
Hasan
Saefullan, dkk, Metodologi dan Strategi allternatif (Yogyakarta: Pustaka Rihlah
Group, 2005)
Wina,
Perencanaan dan desain pembelajaran, (Jakarta: Kencana prenada media group,
2009)
Hasan
saefullah, dkk, Metodologi& strategi alternative, (Yogyakarta: Pustaka
Rihlah Group,
Mel silberman,
101 strategi pembelajaran aktif,(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,2009)
J.S. Badudu, Pintar Berbahasa Indonesia 1: Petunjuk Guru Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h. 17
Bisri
Musthofa, Metode dan Strategi
Pembelajaran (Malang: UIN
Maliki Press, 2012),
Wahab Rosyidi
dan Mamluatul Ni’mah, Konsep
Dasar Pembelajaran Bahasa Arab (Malang:
UIN Maliki, 2011),
Taufiqqurohman hauri “ pendekatan bahasa arab “ diunduh pada
tanggan 1 mei 2016. http://lughotudhod.blogspot.co.id/
Sut Tri, Pendekatan Komunikatif Bahasa
Indonesia, diakses dari http://www.pendekatan-komunikatif.html pada tanggal 1 mei 2016.
Firqotu tsalisah, “pendekatan analisis dan non analisis “ malang,
diunduh pada tanggal 1 mei 2016 “ http://bahroinb.blogspot.co.id/2012/03/pendekatan-analisis-non-analisis.html”
Aziz zainuri “ pendekatan komunikatif, analisis dan non analisis “
diakses pada tanggal 1 mei 2016 http://kumpulanhadis.blogspot.co.id/
Asheeva “ pendekatan analisis dan non analisis “ diakses pada
tanggal 1 mei 2016 http://asheeva.blogspot.co.id/
Nufus rama “
pendekata, strategi dan metode pembelajaran bahasa arab “ diakses pada tanggal
1 mei 2016 http://hayatunmelda.blogspot.co.id/
Khairatul
wildani “pendekatan komunikatif dlam pembeljaran bahasa arab “ diakses pada
tanggal 1 mei 2016 http://wildhafajr18.blogspot.co.id/
[1] Taufiqqurohman
hauri “ pendekatan bahasa arab “ diunduh pada tanggan 1 mei 2016
[2] Sut Tri, Pendekatan Komunikatif Bahasa
Indonesia, diakses dari http://www.pendekatan-komunikatif.html pada tanggal 1 mei 2016
[3]
http://bahroinb.blogspot.co.id/2012/03/pendekatan-analisis-non-analisis.html
[4] Mel silberman,
101 strategi pembelajaran aktif,(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,2009) hal.168
[5] Bisri Musthofa, Metode dan Strategi Pembelajaran (Malang: UIN Maliki Press, 2012),
[6] Wahab Rosyidi dan Mamluatul Ni’mah, Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa
Arab (Malang: UIN Maliki,
2011),
[7] Firqotu
tsalisah, “pendekatan analisis dan non analisis “ malang, diunduh pada tanggal
1 mei 2016
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
0 komentar:
Posting Komentar