Minggu, 29 Januari 2023 | By: namakuameliya

PENDEKATAN ANALISIS DAN NON ANALISIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

 

MAKALAH REVISI

 

PENDEKATAN ANALISIS DAN NON ANALISIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Diajukan sebagai salah satu bahan presentasi mta kuliah desain kurikulum pendidikan bahasa arab.

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. D Hidayat, MA

 

 

Disusun oleh :

Winda Ameliya Pratiwi

 

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA ARAB

 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2016


KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi kemudahan dan kelancaran dalam proses pembuatan makalah ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Kurikulum Bahasa Arab pada semester II dengan judul “Motivasi Belajar Bahasa Dan Orientasi’”. Makalah ini diharapkan akan dapat membuka pengetahuan pembaca mengenai psikologi peserta didik diantaranya mengenai motivasi belajar Bahasa Arab dan oroientasi terhadap Bahasa Arab.

Kami ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. D. Hidayat, MA selaku dosen mata kuliah Desain Kurikulum Bahasa Arab yang telah memberi kami kesempatan untuk memaparkan materi ini serta telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Juga, kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini, kami ucapkan terima kasih. Kami menerima kritik dan saran demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.

 

Bandung,  2 April 2016

 

 

 

Penyusun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

   Kata Pengantar                                                                                                                   i

   Daftar Isi                                                                                                             ii

A. Pendahuluan                                                                                                   1

B. Definisi motivasi                                                                                                   1

C. Macam-macam motivasi                                                                                                   3

D. Macam-macam motivasi belajar bahasa asing                                                                                                   4

E. Macam-Macan Motivasi Muslim Mempelajari Bahasa Arab              4

F.  Usaha yang Dapat Dilakukan Untuk Membangkitkan Motivasi          5

G. Berbagai Macam Orientasi Terhadapa Bahasa Arab                                                                                                   7

H. Kesimpulan                                                                                                   8

Daftar Pustaka.. 10

 

 

 

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1

Pendahuluan 2

Pengertian Pendekatan 3

a.      Pendekatan Analisis Dan Non Analisis 4

b.     Pendekatan Komunikatif 4

c.      Pendekatan All-In-One System 4

d.     Pendekatan Aural-Oral 4

Pendekatan Analisis 5

Pendekatan Non Analisis 7

Kesimpulan 8

Daftar Pustaka 10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A.    PENDAHULUAN

 

Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati(KBBI,1995). Pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan

Pendekatan adalah seperangakat asumsi-asumsi yang antara satu dan lainnya saling terkait. Asumsi-asumsi ini sangat berhubungan dengan karakter bahasa dan karakter proses pengajaran serta pembelajarannya. Pendekatan juga bisa diartikan dengan cara pandang dan bisa juga diartikan sebagai rencana menyeluruh yang berhubungan erat dengan penyajian materi pelajaran secara teratur.

Secara garis besar, ada dua pendekatan utama yang mewarnai dunia pembelajaran dewasa ini. Kedua pendekatan itu adalah analisi dan non analisis.  Dengan asumsi-asumsi tersebut, para pakar kemudian menghasilkan teori-teori pendekatan yang bisa digunakan untuk proses pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran bahasa, termasuk bahasa Arab sebagai bahasa asing bagi pelajar Indonesia. Ada banyak pendekatan yang bisa gunakan. Di antaranya, ada pendekatan tradisional, fungsional, integral, sosiolinguistik, psikologi, psikolinguistik, pengelolaan kelas, dan pendekatan komunikatif. (Iskandar Wassid dan Dadang Sunendar, 2009).

Lebih ringkas lagi, Rusdi Ahmad Thaimah (1989: 115) membagi pendekatan dalam pembelajaran bahasa Arab menjadi empat macam. Yakni, Pendekatan Kemanusiaan (Humanistic Approach /المدخل الإنساني ), Pendekatan Berbasis Media (Media-based Approach / المدخل التقني), Pendekatan Analisis dan Non-Analisis (Analytical and Non-Analytical Approach / المدخل التحليلي وغيرالتحليلي ), dan Pendekatan Komunikatif (Communicative Approach / المدخل الإتصالي).

Saat ini, penulis berkesempatan mempresentasikan materi seputar pendekatan analisis dan non analisis dalam pembelajaran bahasa Arab di kalangan pelajar Indonesia. Satu Pendekatan yang diyakini terdapat keunggul dalam pengajaran bahasa. Keunggulan ini antara lain karena berdasarkan pada pandangan ilmu bahasa dan teori belajar bahasa yang mengutamakan pemakaian bahasa sesuai dengan fungsinya.  Di samping itu, tujuan pengajaran bahasa dengan pendekatan ini adalah membentuk peserta didik lebih baik lagi dalam mempelajari bahasa arab sebagai bahasa asing. Artinya, melalui berbagai kegiatan pembelajaran diharapkan mereka menguasai kemampuan berbahasa, yakni kemampuan menggunakan bentuk-bentuk tuturan sesuai dengan fungsi-fungsi bahasa.

 

B.    PENGERTIAN PENDEKATAN

Pendekatan adalah seperangakat asumsi-asumsi yang antara satu dan lainnya saling terkait. Asumsi-asumsi ini sangat berhubungan dengan karakter bahasa dan karakter proses pengajaran serta pembelajarannya. Pendekatan juga bisa diartikan dengan cara pandang dan bisa juga diartikan sebagai rencana menyeluruh yang berhubungan erat dengan penyajian materi pelajaran secara teratur.

Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa arti di anataranya diartikan dengan ’pendekatan’. Di dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning something ‘cara memulai sesuai’. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran.

Dalam pengertian yang lebih luas, pendekatan mengacu kepada seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik tolak dalam memandang sesuatu, suatu  filsafat atau keyakinan yang tidak selalu mudah membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis. Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori-teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu rancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi atau mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.

Thaimah dan Naqah (2006,45) juga secara tegas membedakan antara pendekatan dan metode. Jika pendekatan dimaksud dengan serangkaian bangunan yang menjadi sandaran metode, seperti gambaran tentang pemahaman bahasa, dan filsafat pembelajarannya; maka metode dimaksudkan dengan sekumpulan cara sebagai perantara yang bersifat eksternal untuk pencapaian sebuah tujuan tertentu dalam pembelajaran.

Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati(KBBI,1995). Pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaita macam- macam pendekatan.  Adapun macam – macam pendekatan tersebut adalah :

 

a.      Pendeketan Analisis dan Non analisis

Pendekatan Analisis adalah pendekatan yang didasarkan pada seperangkat ungkapan-ungkapan dan asumsi-asumsi kebahasaan dan sosiolinguistics. Pendekatan ini didasarkan pada kajian-kajian ilmu social kabahasaan, semantik, proses bicara (speech art).

Pendekatan Non Analisis adalah pendekatan yang didasarkan pada konsep psycholinguistics dan konsep pendidikan bukan pada konsep kebahasaan. Pengajaran ini berlangsung dalam situasi kehidupan alami dan difokuskan pada pemenuhan kesempatan pemerolehan bahasa bukan pembelajarannya.

 

b.     Pendekatan Komunikatif

Pendekatan Komunikatif adalah pengajaran bahasa secara komunikatif, artinya pengajaran yang dilandasi oleh teori komunikatif atau fungsi bahasa. Tujuan pengajaran ini adalah untuk memgembangkan kemampuan komunikatif serta prosedur pengajaran keempat keterampilan berbahasa(mendengar, berbicara, membaca, dan menulis). Dalam hal ini bahasa sebagai sistem bagi ekspresi makna, untuk interaksi dan komunikasi. Pendekatan ini juga memberikan kesempstan bagi siswa untuk berkreatifitas dalam pengungkapan bahasa dan disini peran seorang guru adalah sebagai fasilitator.

 

c.      Pendekatan all-in-One System

Pendekatan all-in-One system adalah pendekatan yang menghendaki pengajaran bahasa Arab sebagai sebuah sistem, materi-materi pelajaran bahasa Arab tidak diajarkan sevcara terpisah tetapi harus diajarkan secara terkait, baik membaca, mendengar, berbicara, maupun menulis. Pendekatan ini tidak menekankan pengajaran pada pengetahuan bahasa, tetapi lebih menekankan pada kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan.

 

d.     Pendekatan Aural-Oral

Aural adalah menimbulkan daya tangkap pelajar terhadap bahasa yang didengar. Oral mengandung makna adanya kemampuan berbahas secara lisan. Dengan kata lain, pendekatan aural-oral adalah pengajaran bahasa dengan mengajarkan kemahiran menyimak arau mendengarkan bunyi bahasa dalam kata atau kalimat, dan melatih pengucapan sebelum pelajaran membaca dan menulis dilakukan. Tujuan pendekatan ini adalah dapat mengajarkan bahasa sesuai dengan proses mempelajari bahasa dan memberikan pertimbangan antara kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa bahasa adalah kebiasaan yang saling berhubungan dan sesuatu bisa menjadi biasa jika dilakukan secaara berulang-ulang.[1] Dalam makalah ini penulis akan membahas secara mendalam menganai tipe pendekatan pertama yaitu analisi dan non analisis dalam pembelajaran bahasa arab .

Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode. Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Di samping itu, tidak jarang nama metode pembelajaran diambil dari nama pendekatannya. Sebagai contoh dalam pengajaran bahasa. Pendekatan SAS melahirkan metode SAS. Pendekatan langsung melahirkan metode langsung. Pendekatan komunikatif melahirkar metode komuniatif.

Bila prinsip lahir dari teori-teori bidang-bidang yang relevan,  pendekatan lahir dari asumsi terhadap bidang-bidang yang relevan pula. Misalnya, pendekatan pengajaran bahasa lahir dari asumsi-asumsi yang muncul terhadap bahasa sebagai bahan ajar, asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan belajar, dan asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan mengajar. Berdasarkan asumsi-asumsi itulah kemudian muncul pendekatan pengajaran yang dianggap cocok bagi asumsi-asumsi tersebut. Asumsi terhadap bahasa sebagai alat komunikasi dan bahwa belajar bahasa yang utama adalah melalui komunikasi, lahirlah pendekatan komunikatif.

 

C.    PENDEKATAN ANALISIS

  Pendekatan Analisis atau Analytical Approach juga dikenal dengan sebutan Formal Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada seperangkat ungkapan-ungkapan dan asumsi-asumsi kebahasaan dan sosiolinguistics.[2] Pendekatan ini menganggap pembelajaran bahasa sebagai suatu kegiatan rutin yang konvensional, dengan mengikuti cara-cara yang telah biasa dilakukan berdasarkan pengalaman.

  Menurutnya, pembelajaran dimulai dengan rumusan-rumusan teoritis kemudian diaplikasikan dengan contoh-contoh pemakaiannya, serta dengan jalan menjabarkannya. Pendekatan ini sering pula disebut dengan pendekatan informatif. Disebut demikian karena kecenderungannya menyampaikan informasi tentang bahasa tanpa memperdulikan pengetahuan praktis atau kemampuan berbahasa

Ciri-ciri Pendekatan Analisis:

a.      Berdasar pada kebahasaan.

b.     Didasarkan pada kajian-kajian ilmu sosial kebahasaan,semantik,proses bicara(speech act),discourse analysis, dan notions and funtions.

c.      Menuntut adanya needs analysis kebahasaan, metodologi kebahasaan modern, national syllabus.

d.     Mengharuskan penyiapan materi pengajaran baru serta strategi pengajaran baru.

e.      Sebagian besar pengikut pendekatan ini menetapkan bahasa yang disampaikan kepada siswa.

f.      Tidak berangkat dari prinsip-prinsip psikologi atau pendidikan dan menyerupai cognitive approach.

g.     Berharap adanya tambahan motivasi siswa ketika guru mencapai tuntutan kebahasaan siswa dan berusaha untuk memenuhinya.

Pendekatan analisis dipakai dalam dua metode pembelajaran bahasa, yaitu terjemahan tatabahasa tatabahasa dan metode membaca.

a.      Metode terjemahan tata bahasa

mengutamakan pemberian pola-pola tatabahasa dengan menerjemahkan contoh-contoh pemakaiannya. Metode ini berkecenderungan menghasilkan lulusan yang tahu tentang bahasa, tetapi tidak berkemampuan untuk menggunakannya dalam berkomunikasi.

b.     Metode membaca.

Metode ini menggunakan bahasa tulis sebagai sarana belajar bahasa sehingga analisis dilakukan melalui teks bacaan yang akhirnya bisa menimbulkan kebosanan. Pelaksanaan metode ini mungkin saja lebih mudah, namun pada akhirnya dapat mengurangi motivasi karena peserta didik merasakan tidak ada gunanya. Kosa kata diajarkan dalam jumlah banyak tanpa menghiraukan kemampuan menggunakannya dalam berbagai bentuk dan situasi berbahasa[3]

Adapun lanhkah – langkah dalam pengajaran bahasa adalah

a)     Jigsaw learning

b)     Qiraah muwajjahah[4]

D.    PENDEKATAN NON ANALISIS

Pendekatan Non Analisis atau Non Analytical Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada konsep psycholinguistics dan konsep pendidikan.[5]

Ciri-ciri Pendekatan Non Analisis:

a.      Didasarkan pada konsep psycholinguistics dan pendidikan bukan pada konsep-konsep kebahasaan.

b.     Pendekatan ini juga disebut dengan pendekatan global dan integrated naturalistic.

c.      Pengajaran bahasa berlangsung dalam situasi kehidupan alami. Dan difokuskan pada tema-tema yang berhubungan dengan kehidupan siswa dan aspek-aspek kehidupan manusia umumnya.

d.     Menuntut adanya persiapan materi pengajaran baru.

e.      Sulit menentukan bahasa yang disampaikan kepada siswa, sehingga pengajaran bahasa itu adalah merupakan latihan sungguhan bukan yang dibuat-buat.

f.      Didasarkan pada asumsi-asumsi khusus terhadap siswa dan difokuskan pada pemenuhan kesempatan pemerolehan bahasa bukan pembelajarannya.

g.     Motivasi siswa akan muncul disela-sela komunikasi dengan penutur bahasa dan bergabung dalam situasi komunikasi sungguhan.[6]

Metode yang mungkin digunakan dalam pendekatan ini adalah:

a.      Metode langsung

            Pengajaran bahasa yang langsung menggunakan bahasa tersebut tanpa melakukan terjemahan dan tanpa mempersoalkan kaidah-kaidah tatabahasa.

b.     Metode pembatasan

            Pengajaran bahasa dengan jalan menggunakan langsung bahasa yang sedang dipelajari itu, tetapi dengan seleksi kosakata dan seleksi tatabahasa; yang ditekankan adalah unsur-unsur bahasa yang amat penting.

c.      Metode intensif

            Metode mengajar yang digunakan untuk jumlah peserta didik terbatas sehingga tubian(drill) dan pengulangan pengucapan kalimat lebih sering, dan perbaikan ucapan dapat dilakukan segera. Metode ini menuntut kemampuan belajar bahasa yang tinggi dengan motivasi yang tinggi pula.

d.     Metode audio-visual

            Metode audio-visual mengajarkan bahasa dengan memanfaatkan alat-alat pandang dengar, seperti video, kartu, tape-recorder, program televisi, sehingga pengajaran menjadi lebih hidup dan menarik. Kecenderungan metode ini adalah menghasilkan peserta didik yang berkemampuan dalam berbahasa lisan.[7]

Metode audio-lingual masih mendominasi metode pembelajaran bahasa arab untuk non arab, khususnya di lembaga resmi, seperti di universitas, dan pusat-pusat bahasa milik pemerintah. Program pengajaran bahasa arab mengadopsi metode audio-lingual dalam waktu yang panjang. Berdasarkan metode ini, dibuatlah rancangan pelajaran, kurikulum dan buku ajar.

            Metode audio-lingual merupakan salah satu metode yang didasarkan asas psikolinguistik. Metode ini mencerminkan pertemuan antara teori aliran behaviorisme dalam psikologi dan teori structural dalam linguistic. Bahasa adalah gejala lisan yang terucap dan tidak tertulis. Ada dua keahlian yaitu mendengar dan mengucap yang didahulukan daripada kemahiran membaca dan menulis. Hal ini didasarkan pada tingkat penguasaan bahasa oleh manusia dalam proses pemerolehan bahasa berdasarkan ilmu psikolinguitik.

 

E.    KESIMPULAN

Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati (KBBI,1995). Pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan. Adapun macam – macam pendekatan tersebut adalah :

a.      Pendeketan Analisis dan Non analisis

b.     Pendekatan Komunikatif

c.      Pendekatan all-in-One System

d.     Pendekatan Aural-Oral

Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode. Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang digunakan.

Pendekatan Analisis atau Analytical Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada seperangkat ungkapan-ungkapan dan asumsi-asumsi kebahasaan dan sosiolinguistics. Pendekatan ini menganggap pembelajaran bahasa sebagai suatu kegiatan rutin yang konvensional, dengan mengikuti cara-cara yang telah biasa dilakukan berdasarkan pengalaman. Beberapa metode yang menggunakan pendekatan ini adalah metodo qowaid wa tarjamah dan metode membaca.

Pendekatan Non Analisis atau Non Analytical Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada konsep psycholinguistics dan konsep pendidikan. Metode yang mungkin digunakan dalam pendekatan ini adalah Metode langsung, Metode pembatasan, Metode intensif, Metode audio-visual, Metode audio-lingual .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Abdurahman an-Nahlawi, prinsip-prinsip, (Bandung: CV. Diponegoro, 1989)

Ahmad janan, Mengungkit pilar-pilar pendidikan islam, (Yogyakarta: SUKA-press UIN SUKA, 2010)

Bermawy munthe, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: PT.Pustaka insan madani, 2009),

Hasan Saefullan, dkk, Metodologi dan Strategi allternatif (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005)

Wina, Perencanaan dan desain pembelajaran, (Jakarta: Kencana prenada media group, 2009)

Hasan saefullah, dkk, Metodologi& strategi alternative, (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group,

Mel silberman, 101 strategi pembelajaran aktif,(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,2009)

J.S. Badudu, Pintar Berbahasa Indonesia 1: Petunjuk Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h. 17

Bisri Musthofa, Metode dan Strategi Pembelajaran (Malang: UIN Maliki Press, 2012), 

Wahab Rosyidi dan Mamluatul Ni’mah, Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN Maliki, 2011), 

Taufiqqurohman hauri “ pendekatan bahasa arab “ diunduh pada tanggan 1 mei 2016. http://lughotudhod.blogspot.co.id/

Sut Tri, Pendekatan Komunikatif Bahasa Indonesia, diakses dari http://www.pendekatan-komunikatif.html  pada tanggal 1 mei 2016.

Firqotu tsalisah, “pendekatan analisis dan non analisis “ malang, diunduh pada tanggal 1 mei 2016 “ http://bahroinb.blogspot.co.id/2012/03/pendekatan-analisis-non-analisis.html

Aziz zainuri “ pendekatan komunikatif, analisis dan non analisis “ diakses pada tanggal 1 mei 2016 http://kumpulanhadis.blogspot.co.id/

Asheeva “ pendekatan analisis dan non analisis “ diakses pada tanggal 1 mei 2016 http://asheeva.blogspot.co.id/

Nufus rama “ pendekata, strategi dan metode pembelajaran bahasa arab “ diakses pada tanggal 1 mei 2016 http://hayatunmelda.blogspot.co.id/

Khairatul wildani “pendekatan komunikatif dlam pembeljaran bahasa arab “ diakses pada tanggal 1 mei 2016 http://wildhafajr18.blogspot.co.id/



[1] Taufiqqurohman hauri “ pendekatan bahasa arab “ diunduh pada tanggan 1 mei 2016

[2] Sut Tri, Pendekatan Komunikatif Bahasa Indonesia, diakses dari http://www.pendekatan-komunikatif.html  pada tanggal 1 mei 2016

[3] http://bahroinb.blogspot.co.id/2012/03/pendekatan-analisis-non-analisis.html

[4] Mel silberman, 101 strategi pembelajaran aktif,(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,2009) hal.168

[5] Bisri Musthofa, Metode dan Strategi Pembelajaran (Malang: UIN Maliki Press, 2012), 

[6] Wahab Rosyidi dan Mamluatul Ni’mah, Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN Maliki, 2011), 

[7] Firqotu tsalisah, “pendekatan analisis dan non analisis “ malang, diunduh pada tanggal 1 mei 2016


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar

Introduction