Minggu, 29 Januari 2023 | By: namakuameliya

MOTIVASI PEMBELAJAR BAHASA ASING

 

A.    PENDAHULUAN

 

              Belajar Bahasa Arab merupakan salah satu kebutuhan umat muslim, karena itu Bahasa Arab dijadikan Bahasa  kedua, bukan sebagai bahasa asing. Ini dibuktikan sedari lahir sudah diperdengarkan Bahasa Arab, dan dewasa ini sudah banyak lembaga pendidikan yang membuka program atau memfasilitasi untuk belajar Bahasa Arab.

Dari sisi Tholabul ‘ilmi Bahasa Arab merupakan bhasa yang wajib dipelajari walaupun kedudukannya fardu kifayah, artinya wajib dikerjakan oleh sebagian orang saja. Bahasa Arab adalah ilmu yang sangat penting untuk bisa memahami sumber syariat islam yang utama yaitu Al-qur’an dan Hadits. Tapi tidak sedikit muslim yang beranggapan bahwa untuk belajar Bahasa Arab sangat sulit untuk dikatakan mampu. Kemampuan belajar sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Didalam proses belajar tersebut banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan konsep diri.

Dalam makalah ini penulis membatasi pembahasan dalam beberapa subjudul diantaranya:       Definisi motivasi, macam-macam motivasi, macam-macam motivasi muslim belajar Bahasa Arab, usaha yang dapat dilakukan untuk membangkitkan motivasi, dan berbagai macam orientasi terhadap Bahasa Arab.

 

B.    DEFINISI MOTIVASI

Banyak definisi yang menjabarkan kata motivasi.. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, jadi motivasi adalah motif yang mendorong terjadinya aksi yang disebabkan oleh motif/ maksud tertentu. Menurut suhardi dalam bukunya Science Of Motivasion, motivasi berasal dari bahasa inggris yaitu “motivation”, yang dipisahkan menjadi dua kata berbeda “motive” dan “action”motivasi adalah motif yang mendorong terjadinya aksi/tindakan atau aksi yang disebabkan oleh motif/maksud tertentu.[1] menurut Imam Naqol  الدوافع قوة النفسية داخلية تحرك الإنسان للإتيان بسلوك معين لتحقيق هدف محدد , hampir sama menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya Landasan Psikologi Proses Pendidikan diuraikan bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong dan menggerakan individu melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. 

Kegiatan

Tujuan

Motif

                                                                                         

 

Sumber: Nana Syaodih Sukamadinata, Landasan Psikologis Pendidikan, (Bandung : PT Rosdakarya. 2011).

 

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa ketiga komponen diatas saling berkaitan dan membentuk suatu kesatuan yang disebut proses motivasi yang meliputi tiga langkah :

1). Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong (desakan, motif, kebutuhan dan keinginan) yang menimbulkan suatu ketegangan atau tention.

2). Berlansungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada pencapaian suatu tujuan yang akan mengendurkan atau menghilangkan ketegangan.

3). Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan.

    

Makin tinggi dan berarti suatu tujuan makin besar motivasinya dan makin motivasinya maka makin kuat kegiatan dilaksanakan.[2]

Sedikit berbeda Sumardi Surya Brata menggambarkan bahwa kebutuhan manusia akan menimbulkan motif dan motif menimbulkan dorongan untuk menggerakan memenuhinya yang disebut dorongan, akibatnya timbulah drives (kegiatan/usaha) untuk mencapai tujuan (goal) hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Needs

(kebutuhan)

Goal

(tujuan)

Motif (dorongan)

Drives

 (kegiatan usaha)

 

 


        

Sumber :  Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan , (Jakarta: Rajawali  Press, 1991)

 

C.      MACAM-MACAM MOTIVASI

1.     Motivasi didasarkan atas terbentuknya motif itu. Berdasarkan hal ini, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu

a)    Motif bawaan yaitu motif yang ada sejak lahir dan tidak perlu dipelajari, misalnya: makan, minum, dorongan untuk bergerak dan beristirahat. Motif ini sering disebut dengan   motif yang disyaratkan biologis, artinya ada dalam warisan biologis manusia                                

b)  Motif-motif yang dipelajari, yaitu motif yang timbul karena dipelajari, misalnya dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengejar suatu kedudukan dalam masyarakat. Motif-motif ini sering disebut dengan motif-motif yang disyarakatkan secara sosial, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial maka motif ini terbentuk.

2.  Motif yang didasarkan pada proses timbulnya motivasi.

 Dalam hal ini motif dibedakan menjadi dua macam, motif intrinsik dan motif ekstrinsik.

a)  Motif intrinsik, timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena telah ada dalam individu itu sendiri, yaitu sejalan sesuai dengan butuhannya. 

b)  Motif ekstrinsik yaitu motif yang timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena ada manfaatnya. [3]

3.  Menurut sifatnya motivasi dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

a)    Motivasi takut atau fear motivation, yaitu sesorang melakukan sesuatu perbuatan karena takut.

b)    Motivasi insentif atau incentive motivation yaitu seseorang melkukan sesuatu karena untuk mendapatkan suatu insentif. Contohnya mendapatkan honor, bonus, hadiah, penghargaan, piagam, tanda jasa, kenaikan gaji, kenaikan pangkat, promosi jabatan dll.

c)     Sikap atau attitude motivation atau self motivation, motivasi ini lebih bersifat intrinsic muncul dalam diri individu. Sikap merupakan motivasi karena menunjukan ketertarikan atau ketidak tertarikan seseorang terhadap suatu objek, motivasi ini datang dari dalam dirinya sendiri karena adanya rasa senang atau suka atau faktor-faktor subjektif lainnya.

 

D.    MACAM MOTIVASI PEMBELAJAR BAHASA ASING

1.     Motivasi jangka pendek

Adalah motivasi untuk mempelajari bahasa dengan tujuan tertentu. contohnya pembelajar memiliki keperluan untuk pariwisata, pendidikan, dan profesi.[4]  Para pembelajar mempelajari bahasa sesuai kebutuhan mereka masing-masing, setelah tujuan tercapai bisa saja mereka tidak mempelajari bahkan memakai bahasa tersebut

2.     Motivasi jangka panjang

Adalah motivasi mempelajari bahasa asing dengan tujuan utama pembelajar dapat berkomunikasi dengan para penutur bahasa tersebut. Dengan cara memahami adat dan kebudayaan. Untuk saling melengkapi busdayaan masing-masing.[5] Artinya pembelajar mempelajari bahasa secara mendalam.

 

E.    MACAM-MACAM MOTIVASI MUSLIM MEMPELAJARI BAHASA ARAB

Terdapat hasil penelitian yang dilakukan terhadap 180 orang siswa dan siswi yang mempelajari bahasa Arab disekolah yang tidak berbicara menggunakan Bahasa Arab, yang menghasilkan beberapa jenis motivasi yaitu:

1.            Karena ingin mempelajari Agama Islam

2.            Karena ingin memahami tafsir Qur’an yang menggunakan Bahasa Arab

3.            Karena suka membaca Al-qur’an

4.            Karena ingin mempelajari hadis nabawi atau shiroh nabawi

5.            Karena ingin menyebarkan ajaran Islam

6.            Karena ingin menjadi pribadi muslim yang baik

7.            Karena ingin mempelajari sejarah Islam

8.            Karena ingin menghafal Al-Qur’an

9.            Karena ingin melestarikan budaya Arab

10.        Karena ingin mebaca buku-buku Bahasa Arab

11.        Karena ingin mengajar Bahasa Arab

12.        Ingin mempelajarinya karena bahasa Arab merupakan bahasa agama

13.        Ingin mempelajarinya karena Bahasa Arab bahasa yang indah dan Agung

14.        Karena ingin menambah pengetahuan Bahasa Arab

15.        Karena ingin mebaca artikel-artikel berbahasa Arab

16.        Karena ingin bekerja di pemerintahan Arab

17.        Karena ingin menjadi sarjana atau ahli dibidang bahasa

18.        Karena ingin mempelajari masyarakat Arab dan kebudayaannya

19.        Karena ingin mendapatkan ijazah dari pesantren atau kampus

20.        Karena dinegaranya banyak yang mempelajari bahasa tersebut

21.        Karena kebutuhan politik bilateral

22.        Karena Bahasa Arab bahasa yang universal

23.        Karena mencintai pembelajaran Bahasa Arab

24.        Karena ingin berbicara menggunakan Bahasa Arab bersama teman-temannya

25.        Karena ingin menyaksikan pertunjukan dari Negara Arab

26.        Karena diwajibkan oleh guru

27.        Karena ingin mengetahui lebih banyak tentang pengetahuan Bahasa Arab.[6]

 

F.       Usaha yang Dapat Dilakukan Untuk Membangkitkan Motivasi

1.            Menjelaskan manfaat dan tujuan dari pelajaran yang diberikan. Tujuan yang jelas dan manfaat yang betul-betul dirasakan oleh siswa akan membangkitkan motivasi belajar

2.            Memilih materi atau bahan pelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Sesuatu yang dibutuhkan akan menarik minat siswa dan minat merupakan salah satu bentuk motivasi

3.            Memilih cara penyajian yang bervariasi, sesuai dengan kemampuan siswa dan banyak memberikan kesempatan siswa untuk mencoba dan berpartisipasi. Artinya banyak berbuat bagaimanapun juga akan lebih membangkitkan semangat dibandingkan hanya mendengarkan.

4.            Memberikan sasaran dan kegiatan-kegiatan antara. Hal ini dilakukan sesuai dengan prinsip motivasi bahwa makin dekat kepada sasaran atau tujuan maka makin besar motivasi.

5.            Berikan kesempatan kepada siswa untuk sukses. Sukses yang dicapai oleh siswa akan membangkitkan motivasi belajar, dan sebaliknya kegagalan yang beruntuntun dapat menghilangkan motivasi. Contohnya dengan memberikan tugas, latihan dan sebagainya, yang sekiranya dapat dikerjakan dengan baik oleh siswa. Apabila dikelas ada siswa yang kemampuannya kurang, berikanlah tugas yang lebih sederhana dan mudah.

6.            Berikanlah kemudahan dan bantuan dalam belajar. Salah satu dari tugas guru adalah membantu perkembangan siswanya. Agar perkembangan siswa lancer, berikanlah kemudahan-kemudahan dalam belajar. Apabila siswa mengalami kesulitan atau hambatan dalam belajar, berikanlah bantuan baik secara langsung atau dengan memberikan petunjuk kepada siapa atau kemana meminta bantuan.

7.            Berikanlah pujian, ganjaran atau hadiah. Pujian akan membangkitakan semangat sebaliknya cacian, kritikan dan kemarahan akan membunuh motivasi belajar.

8.            Penghargaan terhadap pribadi anak, artinya sikap menerima siswa sebagaimana adanya, menghargai siswa, memeberi kesempatan kepada siswa mencobakan jalan pikirannya sendiri, upaya ini merupakan upaya yang mendasari semua bentuk sebagai pembangkitan motivasi diatas.

 

 

 

 

 

G.   Berbagai Macam Orientasi Terhadapa Bahasa Arab

Orientasi dalam bahasa arab bisa dikatakan الأتجاهات yang berarti

 القصد، الإقبال نحو شيئ معين

الأتجاهات atau orientasi menurut Roydi Thoimah dalam kitab Ta’limi Alughoh Li Ghoiri Nathiqin orientasi adalah kondisi akal fikiran yang mengatur, melalui ujicoba dirisendiri (eksplorasi diri) serta melakukan proses sesuai dengan keadaan.

Definisi orientasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan sebagainya) yang tepat dan benar; 2 pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan;

Dikutip dari buku Ta’limi Alughoh Li Ghoiri Nathiqin yang ditulis Roydi Thoimah ada beberapa macam orientasi terhadap bahasa Arab diantaranya:

1.          Orientasi peserta terhadap dirinya sendiri

2.          Orientasi siswa terhadap pembelajaran bahasa asing secara umum

3.          Orientasi siswa terhadap seputar bahasa Arab itu sendiri

4.          Orientasi siswa terhadap kebudayaan

5.          Orientasi siswa terhadap guru atau pengajar

6.          Orientasi guru terhadap bahasa Arab dan kebudayaannya

Pendidikan bahasa Arab di Indonesia sudah diajarkan mulai dari TK (sebagian) hingga perguruan tinggi. Penyelenggaraan pendidikan bahasa Arab di lembaga-lembaga pendidikan Islam setidaknya menunjukkan adanya upaya serius untuk memajukan sistem dan mutunya. Secara teoritis, ada empat orientasi pendidikan bahasa Arab sebagai berikut:

1.     Orientasi Religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami dan memahamkan ajaran Islam (fahm al-maqrû’). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan pasif (mendengar dan membaca), dan dapat pula mempelajari keterampilan aktif (berbicara dan menulis).

2.     Orientasi Akademik, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa Arab (istimâ’, kalâm, qirâ’ah, dan kitâbah). Orientasi ini cenderung menempatkan bahasa Arab sebagai disiplin ilmu atau obyek studi yang harus dikuasai secara akademik. Orientasi ini biasanya identik dengan studi bahasa Arab di Jurusan Pendidikan bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab, atau pada program Pascasarjana dan lembaga ilmiah lainnya.

3.     Orientasi Profesional/Praktis dan Pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan profesi, praktis atau pragmatis, seperti mampu berkomunikasi lisan (muhâdatsah) dalam bahasa Arab untuk bisa menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di salah satu negara Timur Tengah, dsb.

4.     Orientasi Ideologis dan Ekonomis, yaitu belajar bahasa Arab untuk memahami dan menggunaakan bahasa Arab sebagai media bagi kepentingan orientalisme, kapitalisme, imperialisme, dsb.  Orientasi ini, antara lain, terlihat dari dibukanya beberapa lembaga kursus bahasa arab dinegara-negara Barat

 

H.      KESIMPULAN

Motivasi adalah motif yang mendorong terjadinya kekuatan yang mendorong dan menggerakan individu melakukan aksi atau kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. 

Para pakar mengklasifikasikan motivasi dalam beberapa

1)    Motivasi didasarkan atas terbentuknya motif itu. Berdasarkan hal ini, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu

a)    Motif bawaan

b)    Motif-motif yang dipelajari.

2)    Motif yang didasarkan pada proses timbulnya motivasi.

a). Motif intrinsic

b). Motif ekstrinsik

3). Menurut sifatnya motivasi dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

a)    Motivasi takut atau fear motivation

b)    Motivasi insentif atau incentive motivation

c)     Motivasi sikap atau attitude motivation atau self motivation.

Selain itu ada pula macam-macam motivasi pembelajar bahasa asing secara spesifik yang ditinjau dari kebutuhan pembelajar, ada yang karena profesi, pendidikan, dan pariwisata. Adapula yang lebih jauh lagi memepelajari bahasa sampai mempelajari adat istiadat dan kebudayaan bangsanya.

          Karena dipandang sangat pentingnya motivasi dalam proses belajar, sampai para ahli mengadakan penelitian terkait dengan motivasi para pembelajar bahasa arab yang hasilnya bisa digunakan dalam mendesign kurikulum bahasa Arab dan untuk diperhatikan para pengajar bahasa Arab dalam menerapkan metode yang tepat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

kbbi.web.id/

Suhardi 2013. Science of Motivation.  PT Gramedia: Jakarta.

Sukamadinata, Nana Syaodih. 2011. Landasan Psikologis Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

Suryabrata, Sumadi. 1991. Psikologi Pendidikan.  Rajawali  Press: Jakarta.

Thua’imah Rusydi, Ahmad. 1989. Ta’limul Arobiyah Lighoiri Annatiqina Biha, Iskuu: Kairo.

http://www.atida.org/melayu/index.

 

 

 

 

 

 

 

 



[1] SuhardI, Science of Motivation, 2013, PT Gramedia: Jakarta, hlm 1.

[2] Nana Syaodih Sukamadinata, 2011,Landasan Psikologis Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya: Bandung: 62.

[3] Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan , (Jakarta: Rajawali  Press, 1991), hlm 71-72

[4] Rusydi Ahmad Thua’imah, Talimul Arobiyah Lighoiri Annatiqina Biha,  Kairo : Iskuu, 1989, Hlm 81.

[5] Rusydi ahmad thuaimah, Talimul Arobiyah Lighoiri Annatiqina Biha,  Kairo : Iysku 1989, Hlm  81.

[6] Rusydi Ahmad Thua’imah, Talimul Arobiyah Lighoiri Annatiqina Biha,  Kairo : Iskuu, 1989, Hlm 82-83.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar

Introduction