Minggu, 29 Januari 2023 | By: namakuameliya

Pengaruh Penerapan Metode Role Playing Terhdap Motivasi Belajar Dan Keterampilan Sosial Siswa Pada Mata Pelajaran BAHASA ARAB

 

Dengan bertitik tolak pada tahap perkambangan anak  usia sekolah dasar hal ini  menunjukkan  bahwa  mereka  memiliki  karakteristik  tersendiri  untuk berkembang secara optimal. Dimana dalam proses berpikir, mereka  belum dapat memisahkan  dari  dunia  konkret  atau  hal-hal  faktual  sedangkan  perkembangan  psikososial  anak  usia  sekolah  dasar  masih  berpijak  pada  prinsip  yang  sama dimana mereka tidak  dapat dipisahkan  dari  hal-hal  yang  diamati karena  mereka sudah  diharapkan pada dunia  pengetahuan. Pada usia ini mereka  masuk  sekolah umum,  proses  belajar  mereka  tidak  hanya  terjadi  di  lingkungan  sekolah  karena mereka sudah diperkenalkan dalam  kehidupan  yang  nyata  di  dalam  lingkungan masyarakat. Sejalan dengan itu, Hyde & Bizar (Purta, 1991 ) mengemukakan tujuh prinsip pembelajaran  BAHASA ARAB  yang  seyogianya  dilaksanakan  oleh  guru  dalam mengembangkan pembelajaraan, yaitu ;

Menyadari  bahwa  skema  kognitif  ;  salah-konsep  atau  teori    teori  sosial yang dimiliki siswa senantiasa akan dibawanya ke dalam kelas

Lebih  memperhatikan  pada  adanya  sudut  pandang  yang  berbeda  – beda dari setiap siswa

Membantu  siswa  mengekplor asi,  menggenerate,  memantapkan,

mengeleborasi  dan  merefleksi  ide-ide pokok  yang  terdapat  di  dalam konsep siswa

Merancang  pembelajaran  yang  bersifat  inkuiri  sistematik  yang mengaitkan  dan  menjembatanai  kesenjangan  yang  terjadi  antara konsep siswa dengan konsep yang diharapkan kurikulim

 Mempedomani  siswa  dengan berbagai  konsep –  konsep  arahan  atau mendorong siswa  agar berhasil mencapai pengertian baru  atau  dalam merestrukturisasi skematanya

 Pengaruh Penerapan Metode Role Playing Terhdap Motivasi Belajar Dan Keterampilan Sosial Siswa Pada Mata Pelajaran BAHASA ARAB

Melakukan  tukar  pikiran  dan  proses    proses  metakognitif  sehingga siswa dapat melakukan refleksi terhadap proses yang terjadi

Mengelaborasi  skemata mereka dengan membantunya melihat  kaitan – kaitan antara apa yang telah mereka ketahui dalam bidang – bidang kajian dan permasalahan yang terdapat dalam BAHASA ARAB

Berdasarkan  alasan  tersebut,  maka  sangatlah  penting  bagi  para  pendidik dalam  hal  ini  guru  agar  melaksanakan  pembelaaran  di  kelas  perlu  memahamikarakteristik  materi,  peserta  didik  dan  metodologi  pembelajaran  terutama  yang  berkaitan  dengan  tujuan  pembelajaran,  sumber  dan  media  belajar,  sarana  dan prasarana serta penerapan pendekatan, model, dan metode pembelajaran sehingga dalam  mengkonstruksikan  wawasan  pengetahuan  dan  implementasinya  dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan motivasi peserta didik. Pendapat tersebut mengandung  pengertian  bahwa  pembelajaran  selain harus mampu  memotivasi  siswa  untuk  aktif,  kreatif, dan  inovatif,  juga  harus berpusat pada  siswa  sehingga  disini  peran  guru  adalah  sebagai  fasilitator.  Guru  sebagai fasilitator memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran, dalam hal ini guru  harus  meningkatan  kualitas  belajar  bukan  semata-mata  aspek  metodologis dan teknis, akan tetapi mesti dikaji dalam  antisipasi  pengembangan kemampuan keterampilan sosial dan dapat membangun motivasi siswa dalam belajar. Sejalan dengan yang ungkapkan oleh Nu’man Somantri bahwa ”  salah satu tantangan mendasar dalam pembelajaran BAHASA ARAB dewasa ini adalah mencari  strategi  proses  pembelajaran  inovatif  yang  memungkinkan  bagi peningkatan  mutu  pendidikan  BAHASA ARAB.  Hal  ini  dirasakan  mendesak  seiring dengan  perkembangan  dan  kemajuan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi yang semakin pesat

 

Metode  pembelajaran  merupakan  salah  satu  komponen  dalam  sistem pembelajaran yang berperan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan disesuaikan  dengan konsep  yang akan diajarkan  adalah  salah  satu  cara  agar  pembelajaran  lebih  efektif.  Dalam penggunaan metode pembelajaran guru juga harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Hal ini disebabkan dalam proses belajar mengajar, tidak semua siswa  mampu  berkonsentrasi  dalam  waktu  yang  r elatif  lama  dan  pemahaman siswa  terhadap  materi  yang  diberikan  berbeda-beda,  ada  yang  cepat,  ada  yang sedang dan ada pula yang lamban. Menurut Schug, Todd dan Berry (Sunal 1993) bahwa ; Siswa  menghendaki  pembelajaran  yang  bersifat  group  projects,  field trBahasa Arab,  independent  work,  less    reading,  discussion,  clear  examples, students  planning,  and  challenging,  learning  experiences,  class activity, role playing, dan simulation

 Dalam  proses  pembelajaran,  guru  dituntut  untuk  menentukan  metode pembelajaran  yang  aktif,  efektif,  kreatif  dan  menyenangkan.  Untuk  itulah  guru harus  memilih  metode  yang sesuai dengan tuntutan tersebut.  Sebagai  salah  satu alternatif  metode  pembelajaran  yang  dapat  dikembangkan  untuk  memenuhi tuntutan  tersebut  adalah  metode  role  playing  yang  dapat  digunakan  dalam pembelajaran  BAHASA ARAB  untuk  membantu  siswa  dalam  mencapai  tujuan-  tujuan  yang efektif. 

Role playing merupakan suatu metode pembelajaran  yang dapat memotivasi  dan meningkatkan  keterampilan  sosial  anak.  Misalnya  melalui metode ini siswa  akan  merasa  termotivasi  dalam  pembelajaran  BAHASA ARAB  yang  katanya  sarat  dengan  hapalan  ternyata  bisa  dilakukan  melalui  kegiatan  bermain  peran,  selain  itu  keterampilan sosial siswa akan meningkat melalui kegiatan bermain per an. Hal ini  sejalan dengan yang diungkapkan oleh Desmita, (2009:14) menyatakan bahwa :  Salah  satu  fungsi  permainan  sosial  dapat  mengingkatkan  perkembangan  sosial  anak,  khususnya  dalam  permainan  fantasi  dengan memerankan suatu peran, anak  belajar  memahami  orang lain  dalam  peran-peran  yang  akan  ia  mainkan  dikemudian  hari  setelah tumbuh menjadi dewasa

 Metode  role  playing  (bermain  peran)  ini  digunakan  apabila  pelajaran  dimaksudkan  untuk  :  (a)  menerangkan  suatu  peristiwa  yang  di  dalamnya   menyangkut  orang  banyak  dan  berdasarkan  pertimbangan  didaktik  lebih  baik  didramatisasikan dari pada diceritakan, karena akan jelas dan dapat dihayati oleh  anak; (b) melatih anak -anak agar mampu menyelesaikan masalah-masalah sosial psikologis dan (c) melatih anak dapat bergaul dan memberikan kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta masalahnya.

Melalui  metode  role  playing  (bermain  peran)  siswa  diajak  untuk  belajar  memecahkan masalah pribadi, dengan bantuan kelompok sosial yang anggotanya  teman-temannya  sendiri.  Dengan  kata  lain  metode  ini  berupaya  membantu  individu  melalui  proses  kelompok  sosial.  Melalui  bermain  peran,  para  siswa  mencoba mengeksploitasi masalah-masalah hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya.  Hasilnya  didiskusikan  dalam  kelas.  Proses  belajar  dengan menggunakan  metode  role  playing  (bermain  peran)  diharapkan  siswa  mampu menghayati tokoh yang dikehendaki, keberhasilan siswa dalam menghayati peran itu  akan  menentukan  apakah  proses   pemahaman,  penghargaan  dan  identifikasi diri terhadap nilai berkembang.

Bruce Joyce (2009:329) mengatakan esensi dari role playing sebagai berikut ;  Keterlibatan siswa dalam situasi masalah yang sebenarnya dan adanya keinginan memahami apa yang muncul dari keterlibatan maka proses role  playing  bertujuan  untuk 

(a)  mengeksplorasi  perasaan  siswa, 

(b) mentransfer  dan  mewujudkan  pandangan  mengenai  perilaku,  nilai,  dan  persepsi  siswa, 

(c)  mengembangkan  keter ampilan  pemecahan masalah  dan  tingkah  laku,  dan 

(d)  mengeksplorasi  materi  pelajaran dalam cara yang berbeda “

 

Berdasarkan pada berbagai kajian tersebut di atas serta melihat permasalahan dan  fenomena  yang  terjadi  terhadap  pembelajaran  BAHASA ARAB  di  sekolah  dasar  maka peneliti  akan melakukan  kajian  tentang pembelajaraan  BAHASA ARAB  dengan menggunkan metode role playing  yang  disesuaikan dengan  karakteriatik  dan  kebutuhan  anak sebagai  prasyar at  terbentuknya  motivasi  belajar  dan  keterampilan  sosial  anak. Oleh  karena  itu  peneliti  mengajukan  judul  penelitian  tentang  “Pengaruh Penerapan  Metode  Role  Playing  Terhadap  Motivasi  Belajar  dan  Keterampilan Sosial Siswa pada Mata Pelajaran BAHASA ARAB” ( Studi Quasi Experiment  terhadap Siswa Kelas III SDN 2 Jatianom Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon).

Definisi Operasional

Terdapat  beberapa  istilah  yang  digunakan  baik  dalam  judul  maupun  isi  penelitian ini yang perlu diklarifikasi agar diperoleh  kesamaan persepsi, istilah- istilah tersebut antara lain ; 

1.  Metode Role Playing (Bermain Peran). 

Menurut  Hamzah B.Uno  (2007 : 14)  mengemukakan  bahwa  bermain  peran  adalah suatu  model pembelajaraan  sosial. Dikatakan  model pembelajaran  sosial  karena  pendekatan  pembelajaran  yang  termasuk  dalam  kategori  model  pembelajaran  sosial  lebih  menekankan  hubungan  individu  dengan  masyarakat  atau  orang  lain.  Model-model  dalam  kategori  pembelajaran  sosial  difokuskan pada  peningkatan  kemampuan  individu  dalam  berhubungan  dengan  orang  lain, terlibat  dalam  proses  yang  demokratis  dan  bekerja  secara  produktif  dalam masyarakat. dalam kegiatan role playing, anak akan melakukan kegiatan berpura-pura  atau  bermain  imajiasi  yang  spontan  dan  mandiri  pada  saat  anak  menguji, menjernihkan, dan meningkatkan pengalaman atas diri dan dunianya sendiri. Pada kegiatan ini, guru mempersiapkan berbagai tokoh dan karakter dengan tujuan agar anak  siswa  dapat  mengembangkan  potensi  dan  kemampuannya  untuk mengekpresikan  melalui  peran  tokoh/karakter   yang  dimainkannya.  Dengan demikan  kegiatan  ini  akan  menarik  dan  memotivasi  anak  untuk mengaktualisasikan  dan  mengekpresikan  dirinya  secara  utuh.  Adapun  langkah-langkah  pembelajaran  menggunakan  metode  role  playing  antara  lain  ;

(a) Pemanasan, yaitu menyampaikan dan membahas situasi ;

(b) Pemilihan peran ;

(c) mengatur setting  ;

(d) menyiapkan pengamat ;

(e) mengaplikasikan  permainan  ;

(f) diskusi dan evaluasi ;

(g) mengulang permainan ;

(h) diskusi dan evaluasi ; dan

(i) mengungkap pengalaman

 


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar

Introduction