Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati.
Pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa
asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan.
A. Pendekatan Analisis (المدخل التحليل)
Pendekatan
Analisis atau Analytical Approach juga dikenal dengan sebutan Formal Approach
adalah pendekatan yang didasarkan pada seperangkat ungkapan-ungkapan dan
asumsi-asumsi kebahasaan dan sosiolinguistics. Pendekatan ini menganggap
pembelajaran bahasa sebagai suatu kegiatan rutin yang konvensional, dengan
mengikuti cara-cara yang telah biasa dilakukan berdasarkan pengalaman.
Analytical approach juga di kenal
dengan sebutan formal approach. Pendekatan ini didasarkan pada seperangkap ungkapan-ungkapan
dan asumsi-asumsi kebahasaan dan sosolinguistics.
Menurutnya, pembelajaran
dimulai dengan rumusan-rumusan teoritis kemudian diaplikasikan dengan
contoh-contoh pemakaiannya, serta dengan jalan menjabarkannya. Pendekatan ini
sering pula disebut dengan pendekatan informatif. Disebut demikian karena
kecenderungannya menyampaikan informasi tentang bahasa tanpa memperdulikan
pengetahuan praktis atau kemampuan berbahasa
Ciri-ciri Pendekatan Analisis:
ž Berdasar pada kebahasaan.
ž Didasarkan pada
kajian-kajian ilmu sosial kebahasaan,semantik,proses bicara(speech
act),discourse analysis, dan notions and funtions.
ž Menuntut adanya needs
analysis kebahasaan, metodologi kebahasaan modern, national syllabus.
ž Mengharuskan penyiapan
materi pengajaran baru serta strategi pengajaran baru.
ž Sebagian besar pengikut
pendekatan ini menetapkan bahasa yang disampaikan kepada siswa.
ž Tidak berangkat dari
prinsip-prinsip psikologi atau pendidikan dan menyerupai cognitive approach.
ž Berharap adanya tambahan
motivasi siswa ketika guru mencapai tuntutan kebahasaan siswa dan berusaha
untuk memenuhinya.
Di jelaskan
oleh Stren yang dimuat dikitab talim al-arabiyah li ghairi al-nathiqiina biha
karangan Thuaimiyah (1989) cirri-ciri pendekatan analisis sekaligus juga yang
membedakan dengan pendekatan non analisis yaitu:
a) Berdasar pada kebahasaan.
b) Di dasarkan pada kajian-kajian ilmu
social kebahasaan, simantik, proses bicara (speech act), discourse analysis,
dan notions and functions.
c) Menuntut adanya needs analysis
kebahasaan, metodologi kebahasaan modern, national syllabus begitu juga program
bertujuan husus.
d) Mengharuskan penyiapan materi pengajaran
baru serta strategi pengejaran baru.
e) Sebagian besar pengikut pendekatan ini menetapkan
bahasa yang disampaikan kepada siswa.
f) Tidak berangkat dari prinsip-prinsip
psikologi atau pendidikan dan menyerupai cognitive approve.
g) Berharap adanya tambahan motivasi siswa
ketika guru mencapai tuntutan kebahasaan siswa dan berusaha untuk memenuhinya.
Pendekatan formal dipakai dalam dua metode pembelajaran bahasa,
yaitu terjemahan tatabahasa tatabahasa dan metode membaca.
a.Metode terjemahan tatabahasa mengutamakan pemberian pola-pola
tatabahasa dengan menerjemahkan contoh-contoh pemakaiannya. Metode ini
berkecenderungan menghasilkan lulusan yang tahu tentang bahasa, tetapi tidak
berkemampuan untuk menggunakannya dalam berkomunikasi.
b.Metode membaca. Metode ini menggunakan bahasa tulis sebagai
sarana belajar bahasa sehingga analisis dilakukan melalui teks bacaan yang
akhirnya bisa menimbulkan kebosanan. Pelaksanaan metode ini mungkin saja lebih
mudah, namun pada akhirnya dapat mengurangi motivasi karena peserta didik
merasakan tidak ada gunanya. Kosa kata diajarkan dalam jumlah banyak tanpa
menghiraukan kemampuan menggunakannya dalam berbagai bentuk dan situasi
berbahasa
B. Pendekatan Non Analisis (المدخل
غير التحليل)
Pendekatan Non
Analisis atau Non Analytical Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada konsep
psycholinguistics dan konsep pendidikan.
Ciri-ciri Pendekatan Non Analisis:
ž Didasarkan pada konsep
psycholinguistics dan pendidikan bukan pada konsep-konsep kebahasaan.
ž Pendekatan ini juga
disebut dengan pendekatan global dan integrated naturalistic.
ž Pengajaran bahasa
berlangsung dalam situasi kehidupan alami. Dan difokuskan pada tema-tema yang
berhubungan dengan kehidupan siswa dan aspek-aspek kehidupan manusia umumnya.
ž Menuntut adanya persiapan
materi pengajaran baru.
ž Sulit menentukan bahasa
yang disampaikan kepada siswa, sehingga pengajaran bahasa itu adalah merupakan
latihan sungguhan bukan yang dibuat-buat.
ž Didasarkan pada
asumsi-asumsi khusus terhadap siswa dan difokuskan pada pemenuhan kesempatan
pemerolehan bahasa bukan pembelajarannya.
ž Motivasi siswa akan muncul
disela-sela komunikasi dengan penutur bahasa dan bergabung dalam situasi
komunikasi sungguhan.
non analytical
approach di dasarkan pada konsep
psycolinguistics dan konsep pendidikan
bukan pada konsep kebahasaan. Seperti
yang dijelaskan di pendekatan analisis
di pendekatan non analisis ini juga ada ciri-cirinya yang di terangkan
oleh stren di kitap talim al-arabiyah li ghairi al-nathiqiina biha karangan
Thuaimiyah (1989) adalah sebagai berikut:
a) Didasarkan pada konsep psycholiguistics
dan pendidikan bukan pada konsep kebahasaan.
b) Pendekatan ini juga disebut dengan
pendekatan global dan integrated naturalistic.
c) Pengajaran bahasa berlangsung dalam
situasi kehidupan alami. Dan difokuskan pada tema yang berhubungan dengan
kehidupan siswa dan aspek-aspek kehidupan manusia umumnya.
d) Menuntut adanya persiapan materi persiapan
e) Sulit menentukan bahasa yang di sampaikan
kepada siswa, sehingga pengajaran bahasa itu adalah merupakan latihan sungguhan
bukan yang dibuat-buat.
f) Di dasarkan pada asumsi-asumsi khusus
terhadap siswa, dan difokuskan pada pemenuhan kesempatan pemerolehan bahasa
bukan pembelajarannya.
g) Motivasi siswa akan muncul di sela-sela
komunikasi dengan penutur bahasa dan bergabung dalam situasi komunikasi
sungguhan.
Metode yang mungkin digunakan dalam pendekatan ini adalah:
a.Metode langsung
Pengajaran bahasa
yang langsung menggunakan bahasa tersebut tanpa melakukan terjemahan dan tanpa
mempersoalkan kaidah-kaidah tatabahasa.
b.Metode
pembatasan
Pengajaran bahasa
dengan jalan menggunakan langsung bahasa yang sedang dipelajari itu, tetapi
dengan seleksi kosakata dan seleksi tatabahasa; yang ditekankan adalah unsur-unsur
bahasa yang amat penting.
c.Metode intensif
Metode mengajar
yang digunakan untuk jumlah peserta didik terbatas sehingga tubian(drill) dan
pengulangan pengucapan kalimat lebih sering, dan perbaikan ucapan dapat
dilakukan segera. Metode ini menuntut kemampuan belajar bahasa yang tinggi
dengan motivasi yang tinggi pula.
d.Metode
audio-visual
Metode
audio-visual mengajarkan bahasa dengan memanfaatkan alat-alat pandang dengar,
seperti video, kartu, tape-recorder, program televisi, sehingga pengajaran
menjadi lebih hidup dan menarik. Kecenderungan metode ini adalah menghasilkan
peserta didik yang berkemampuan dalam berbahasa lisan.
DAFTAR PUSTAKA
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
0 komentar:
Posting Komentar